VIII. Kongres Telah Menyimpulkan

V.I. Lenin (1906)


Sumber: Lenin Collected Works, Progress Publishers, 1965, Moscow, Volume 10, pages 376. VIII. The Congress Summed Up (www.marxists.org)

Penerjemah: Moh. Rozak (Indonesia), 2003. Diselesaikan oleh Ted Sprague (April 2007)


Jika meringkaskan hasil-hasil Kongres dan dampaknya bagi Partai, kita harus menarik kesimpulan-kesimpulan utama berikut.

Hasil praktis terpenting dari Kongres adalah diajukannya suatu penggabungan (sebagian sudah disepakati) dengan partai-partai Sosial-Demokrat nasional. Penggabungan ini akan menguatkan Partai Sosial-Demokrat Rusia. Hal ini akan membantu melenyapkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang lama. Akan menyuntikkan semangat baru bagi kerja-kerja Partai. Akan sangat melipatgandakan kekuatan kaum proletariat  seluruh Rusia.

Hal praktis penting lainnya adalah penggabungan group-group Minoritas dan Mayoritas. Perpecahan telah dan sedang dihentikan. Kaum proletariat Sosial-Demokratik dan Partainya harus disatukan. Perbedaan-perbedaan dalam organisasi hampir sepenuhnya telah diselesaikan. Tapi masih tersisa tanggung-jawab yang luar biasa dan sedemikian pentingnya: bagaimana untuk sepenuhnya melaksanakan prinsip-prinsip sentralisme-demokratik di dalam organisasi Partai, bagaimana bekerja tanpa kenal lelah untuk membuat organisasi-organisasi lokal sebagai unit-unit yang secara prinsipil menjadi bagian Partai, bukan hanya dalam nama, serta menyaksikan bagaimana seluruh badan-badan tertinggi dipilih, secara bertanggung-jawab, dan bisa ditarik kembali. Kita harus bekerja keras untuk membangun organisasi yang di dalamnya buruh-buruh Sosial-Demokratik yang berkesadaran klas, dan hidup dengan independensi polItiiknya sendiri. Otonomi setiap organisasi-organisasi Partai, yang hingga sekarang ini masih omong-kosong belaka, harus segera direalisasikan. Perdebatan-perdebatan dalam tulisan, ketakutan terhadap “faksi” lain, harus segera dilenyapkan. Marilah kita benar-benar memiliki kesatuan organisasi Partai, yang di dalamnya hanya ada perjuangan ideologis yang murni antara berbagai kecenderungan dalam pemikiran Sosial-Demokratik. Bukanlah suatu hal yang mudah untuk mencapai ini; bahkan tidak akan tercapai dalam sekali pukul. Tapi jalan ke sana telah kita retas, prinsip-prinsipnya telah kita nyatakan, dan sekarang kita harus bekerja untuk memenuhinya dan secara konsisten menempatkannya dalam jalur organisasi yang kita inginkan.

Kami rasa hal ideologis terpenting yang dihasilkan Kongres adalah adanya garis pemisah yang tegas dan terang antara sayap kanan dan sayap kiri Sosial-Demokrasi. Ada sayap kanan dan sayap kiri dalam partai-partai Sosial-Demokrasi di Eropa; dan keberadaan mereka dalam partai kita sejak lama sudah cukup jelas. Suatu garis batas yang lebih tegas antara keduanya, poin-poin perbedaan pandangan yang lebih terang, adalah sangat penting demi sehatnya pertumbuhan Partai, yang akan menjadi pendidikan politik klas proletariat, dan penting untuk mengawasi setiap penyimpangan Partai Sosial-Demokrasi dari jalan yang benar.

Kongres persatuan menyediakan kekayaan pengalaman, bahan-bahan dokumentasi yang mempermudah kita dalam menentukan secara tepat dan tak tersangkalkan hal-hal yang kita sepakati, apa yang tidak kita sepakati, dan seberapa jauh ketidaksepakatan tersebut. Bahan-bahan dokumenter ini harus kita pelajari; kita harus paham kenyataan yang mengungkapkan kesejatian dan segi-segi perbedaan pendapat. Kita harus menghentikan diri dari kebiasaan lama, keangkuhan, penyimpangan maupun dakwaan-dakwaan daripada sebuah diskusi sungguh-sungguh atas perbedaan-perbedaan yang muncul atas permasalahan tertentu. Kami rasa adalah cukup penting untuk melampirkan dokumen-dokumen Kongres Persatuan sebanyak mungkin, agar anggota-anggota Partai bisa mempelajari  perbedaan-perbedaan pendapat secara independen daripada sekedar percaya pada omongan saja. Tentu saja, dokumen-dokumen ini akan membosankan. Tidak semua orang bisa bersabar dan tekun mempelajari draft-draft resolusi dan membandingkannya dengan yagn sudah diputuskan, serta merenungkan signifikansi perbedaan formulasi dalam setiap poin maupun kalimatnya. Tapi siapapun yang cerdas berkepentingan dengan keputusan-keputusan Kongres tidak akan menafikan kerja yang serius ini.

Jadi, menyingkat apa yang telah kusebutkan di atas tentang perselisihan dalam Kongres dan kecenderungan-kecenderungan yang berbeda dalam draft resolusi yang belum didiskusikan (ditunda), aku sampai pada kesimpulan bahwa Kongres telah semakin mengukuhkan garis batas yang tegas antara sayap Kanan dan sayap Kiri dalam Sosial-Demokrasi.

Sayap Kanan Partai kita samasekali tidak yakin akan kejayaan penuh revolusi kita, yaitu revolusi borjuis demokratik, di Rusia dewasa ini; mereka takut akan kejayaan itu; mereka tidak tidak sungguh-sungguh dan secara nyata meneriakkan slogan kemenangan itu ke hadapan rakyat. Mereka secara mendasar dituntun oleh pemikiran yang salah, yang merupakan vulgarisasi Marxisme, yang mengatakan bahwa borjuasi sendirilah yang bisa “membuat” revolusi borjuis, dan yang harus memimpinnya. Dalam pandangan sayap Kanan Sosial-Demokrat ini, peran proletariat sebagai pelopor dalam perjuangan menuntaskan sepenuh-penuhnya dan memastikan kemenangan revolusi borjuis sama sekali dikaburkan.

Contohnya, mereka—dalam berbagai kesempatan dalam Kongres oleh beberapa perwakilan mereka yang berbicara, selalu mengumbar-umbar slogan revolusi petani, tetapi mereka tidak menjunjung slogan ini secara konsisten. Mereka tidak memformulasikan suatu program untuk agitasi propaganda dalam garis revolusioner yang jelas ke hadapan massa rakyat (yaitu pengambilalihan tanah oleh komite revolusioner tani menunggu Dewan Perwakilan Nasional). Mereka takut menunjukkan menunjukkkan bahwa program revolusi kaum tani ini harus dilakukan dengan pengambilalihan kekuasaan.  Berbeda dengan apa yang mereka janjikan, mereka tidak menempatkan revolusi borjuis demokratik dalam pertanian ini ke dalam kesimpulan “logis”nya; hanya untuk kesimpulan “logis” (dan ekonomi) bahwa dalam kapitalisme yaitu nasionalisasi tanah, yang akan menghapuskan sepenuhnya sistem penyewaan tanah. Mereka mengumbar-umbar omong kosong tentang nasionalisasi secara lokal dengan Zemstwo yang demokratik di bawah pemerintahan pusat yang tidak demokratik. Mereka berusaha menakut-nakuti kaum proletariat dengan berbagai restorasi, tidak menyangka bahwa mereka menggunakan pakaian yang digunakan kaum borjuis sebagai senjata melawan kaum proletariat, yang sekedar menguntungkan kaum borjuis monarkhis saja.

Sepenuhnya taktik sayap Kanan Sosial-Demokrasi kita ini terlalu melebih-lebihkan peran penting yang sangat berubah-ubah, angin-anginan dari kaum borjuis-monarkhis liberal (kaum Kadet, dll) dan memandang rendah kaum borjuis revolusioner demokratik (Serikat Tani, grup Truvodik dalam Duma, kaum Sosialis-Revolusioner, berbagai organisasi semi-politis dan organisasi-organisasi semi serikat buruh, dll). Mereka memandang terlalu tinggi kaum Kadet sebaliknya memandang rendah berbagai kekuatan revolusioner demokratik dan ini merupakan suatu penguatan bagaimana salahnya pandangan mereka tentang revolusi borjuis, sebagaimana kusebut di atas. Kaum Kanan Sosial-Demokrat kita ini begitu silau akan keberhasilan semu kaum Kadet, silau oleh kemenangan “parlementer” Kadet dalam Duma dan pidato-pidato “konstitusional” mereka yang bombastik. Karena kelicikan politik sekarang ini, mereka melupakan hal-hal yang mendasar serta kepentingan utama demokrasi; mereka lupa atas kekuatan-kekuatan yang sedikit membuat “keributan” dalam permukaan berdasarkan hal yang diijinkan Trepovs dan Dubasovs, tetapi bagi yang melakukan lebih dalam, jika tidak bisa disebut sok berlagak, yang bekerja dalam barisan kaum revolusioner demokratik, disediakan suatu konflik yang bukan bersifat parlementer.

Karena itulah kaum Kanan Sosial-Demokrat kita ini bersikap skeptis (agar kedengaran lebih halus) terhadap insureksi; karena itulah mereka berupaya menghilangkan pengalaman bulan Oktober dan Desember, serta melupakan berbagai bentuk perjuangan yang muncul setelahnya. Karena itulah mereka bimbang dan bersikap pasif terhadap berbagai perjuangan melawan ilusi konstitusionalisme, suatu perjuangan yang selalu mengedepan dalam gelombang revolusi. Sebab itu pula mereka gagal memahami akar historis mengapa kita memboikot Duma, dan berupaya mengelak dari tugas-tugas memecahkan kondisi konkrit gerakan dalam moment-moment khususnya [*] dengan menggunakan kata "Anarkisme" yang "menggigit". Maka dari itu, mereka sangat ingin masuk ke dalam institusi konstitusional yang palsu ini dan melebih-lebihkan peran positif dari institusi ini.

Dalam melawan tendensi Sayap Kanan Sosial-Demokrat, kita harus mengadakan perang ideologi yang paling pasti, terbuka, dan ganas. Kita harus mencari diskusi yang paling luas mengenai keputusan-keputusan kongres. Kita harus menyerukan ke setiap anggota Partai untuk mengambil sebuah pendirian yang sadar dan kritikal terhadap resolusi-resolusi ini. Kita harus memastikan bahwa setiap organisasi buruh, setelah mempelajari subjek tersebut, menyatakan apakah mereka setuju atau tidak setuju dengan keputusan tertentu. Bila kita sudah benar-benar mengambil keputusan secara serius untuk memperkenalkan demokratik sentralisme ke dalam Partai kita, dan bila kita sudah setuju untuk mengikutsertakan massa pekerja ke dalam keputusan-keputusan masalah Partai, kita harus mendiskusikan masalah-masalah ini di press, di pertemuan-pertemuan, di lingkaran-lingkaran atau di pertemuan grup.

Tetapi, di dalam Partai yang tersatukan, perjuangan ideologi ini tidak boleh memecahkan organisasi ini, tidak boleh menghalangi kesatuan tindakan kaum proletariat. Ini merupakan prinsip baru di dalam kehidupan Partai kita, dan usaha-usaha yang keras akan dibutuhkan untuk mengimplementasikan prinsip tersebut dengan baik.

Kebebasan berdiskusi, kesatuan dalam tindakan - inilah yang harus kita capai dengan segala usaha. Dalam hal ini, keputusan-keputusan Kongres Persatuan memberikan ruang yang cukup untuk semua kaum Sosial Demokrat. Kebijakan-kebijakan praksis di dalam "munisipalisasi" masih sangatlah jauh; tetapi di dalam hal mendukung aktivitas revolusioner dari petani, dan mengkritik utopia kaum borjuis kecil, semua Sosial-Demokrat setuju dengan masing-masing. Maka dari itu, kita harus membahas munisipalisasi, dan mengutuknya, tanpa takut menghalangi kesatuan tindakan kaum proletariat.

Mengenai Duma, situasinya sedikit berbeda. Selama pemilihan umum, harus ada kesatuan tindakan yang sepenuhnya. Kongres telah memutuskan: kita semua akan berpartisipasi di dalam pemilihan, dimanapun mereka diadakan. Selama pemilihan, tidak boleh ada kritik mengenai partisipasi di dalam pemilihan. Tindakan oleh kaum proletariat haruslah tersatukan. Kita semua harus dan selalu menganggap kelompok Sosial-Demokrat di Duma, dimanapun itu terbentuk, sebagai kelompok Partai kita.

Tapi di atas kesatuan aksi harus ada kebebasan yang luas dalam berdiskusi, menghukum setiap kesalahan-kesalahan dalam setiap langkahnya, keputusan-keputusan, dan segala kecenderungan yang menurut kita merusak. Hanya dengan diskusi-diskusi, resolusi dan protes-protes yang sedemikian itulah pendapat umum yang nyata dapat dibentuk oleh Partai kita. Hanya dengan berbasiskan hal inilah kita bisa menjadi Partai sejati, yang selalu dapat mengekspressikan pendapatnya,  yang akan dapat menemukan suatu jalan yang tepat dalam merumuskan berbagai pendapat menjadi suatu keputusan dalam Kongres berikutnya.

Coba lihat resolusi ketiga yang menimbulkan perbedaan pendapat, yang salah satunya tentang pemberontakan. Di tengah-tengah perjuangan pada saat itu, mutlak dibutuhkan adanya suatu kesatuan tindakan. Dalam panasnya pertempuran, dimana setiap urat nadi tentara proletariat sedang bergerak begitu tingginya, tidak ada kritisisme apapun yang kita perbolehkan. Tapi sebelum aksinya ditentukan, harus ada suatu diskusi yang luas dan bebas terhadap suatu resolusi dari bermacam argumentasi dan berbagai usul yang berbeda-beda.

Jadi lapangan kita begitu lebar. Resolusi Kongres telah menyediakan bagi kita ruang yang begitu luas. Untuk hal-hal gila tentang setengah-konstitusionalisme, pelebih-lebihan peran “penting” Duma, serta segala seruan yang bersifat memoderasi dan menenangkan yang dilakukan golongan ekstrim Sosial-Demokrat Kanan, kita telah mempunyai senjata pamungkasnya. Senjata ini adalah Butir 1 Resolusi Kongres tentang pemberontakan.

Kongres Persatuan PBSDR telah memutuskan bahwa tugas mendesak gerakan kita adalah merebut kekuasaan dari pemerintahan otokrasi. Siapapun yang berusaha melupakan tugas mendesak ini, siapapun yang ingin memundurkannya, berarti melanggar keputusan Kongres. Dan kita akan melawan siapapun yang bersalah dalam pertunjukan buruk tersebut. Aku ulangi: ada cakupan luas tugas mendesak dari group parlementer untuk melakukan perebutan kekuasaan. Dalam batasan-batasan inilah, perjuangan ideologis dapat dan harus kita jalankan tanpa harus ada perpecahan, dan tanpa menganggu kesatuan tindakan kaum proletariat.

Dan kami menyerukan kepada semua kaum Sosial-Demokrat yang tidak menginginkan Partai bergerak pada jalan yang salah agar terlibat dalam perjuangan ideologis ini.

V.I. LENIN

[*] Aku baru saja menerima pamphlet terbaru Karl Kautsky yang berjudul Negara Duma. Rumusannya tentang boikot dan tentang Menshevik jaraknya sama seperti langit dan bumi. Negorev, yang ingin menjadi Sosial-Demokrat, dalam Nevskaya Gazeta tanpa pikir panjang berteriak: boikot sama dengan anarkhisme! Tapi Kautsky, yang kemudian membuat suatu analisa berdasarkan kondisi konkrit, menulis: “Dalam kondisi sekarang ini, bukanlah sesuatu hal yang aneh jika mayoritas kawan-kawan di Rusia melihat bahwa Sidang Duma omong kosong belaka dan tidak lebih dari pertunjukan yang menyakitkan dari wakil-wakil rakyat, sehingga memutuskan untuk memboikotnya......” Bukanlah suatu hal yang terlalu mengejutkan jika mayoritas kawan-kawan di Rusia berpikir lebih baik untuk menentang dan menghancurkan Duma yang sekarang ini dan menetapkan sidang majelis perwakilan lalu terlibat dalam kampanye pemilu untuk masuk dalam Duma”.

Oh, bagaimana cara kita untuk segera mendaptkan mendapatkan omong-kosong Axelrod tentang keuntungan parlementarisme dan kelemahan anarkhisme, sebagaimana penilaian konkrit sejarah yang sama dari Kautsky!

Tapi ngomong-ngomong. Inilah penilaian Kautsky tentang kemenangan revolusi yang dituliskannya dalam pamplet yang sama: “ Kaum tani dan proletariat akan semakin bersemangat dan tanpa malu-malu mendorong anggota Duma ke kiri [inilah yang diejek oleh Nevskaya Gazeta dengan yang kasar mendaptkan kaum Kadet”], melemahkan dan memojokkan lawan-lawannya hingga sepenuhnya takluk”. Kemudian kaum tani dan proletariat akan mengalahkan ‘mereka’, yakni, baik pemerintah maupun kaum borjuis-liberal. Kautsky yang Malang! Dia tidak sadar bahwa hanya kaum borjuislah yang bisa menmenangkan revolusi borjuis. Dia meneriakkan bidah bagi “blanquist”: kemenangan (“kediktatoran’) kaum buruh dan tani.