Apakah Kekuasaan Rangkap Telah Lenyap?

V.I. Lenin (1917)


Sumber: Lenin Collected Works, 1974, Vol. 24, hal. 445-448

Penerjemah: Disalin Ulang untuk Situs Indo-Marxist dari Terbitan Yayasan "Pembaruan", Jakarta


Tidak. Kekuasaan rangkap masih tetap ada. Persoalan fundamentil dari setiap revolusi, persoalan kekuasaan negara, seperti dulu masih berada dalam keadaan tak tentu, tak mantap dan nyata bersifat peralihan.

Bandingkanlah surat kabar-surat kabar Kabinet, misalnya Rec, dari satu pihak, dan Izwestia, Dielo Naroda dan Rabocaya Gazeta 12 , di pihak lain. Pandanglah laporan-laporan resmi yang sedikit – sayangnya terlalu sangat sedikit – mengenai apa yang sedang terjadi pada rapat-rapat Pemerintah Sementara, tentang bagaimana Pemerintah itu “menunda-nunda” pendiskusian masalah-masalah yang paling vital, disebabkan ketidak mampuannya untuk mengambil sebarang arah yang pasti. Bacalah dengan teliti resolusi Komite Eksekutif Sovyet Perwakilan Buruh dan Prajurit, yang diterima pada tanggal 16 Mei, mengenai persoalan yang paling hakiki, paling penting, yaitu persoalan bagaimana mengatasi kekacauan ekonomi dan menghindarkan bencana yang mengancam – dan orang akan menjadi yakin bahwa kekuasaan rangkap itu adalah samasekali tidak disinggung.

Semuanya mengakui bahwa negeri sedang dalam kecepatan luar biasa menuju ke suatu bencana, akan tetapi yang sudah dilakukan mengenai ini hanyalah menyapu masalah tersebut ke bawah karpet.

Bukankah ini artinya melompati permasalahan, ketika suatu resolusi tentang persoalan seperti bencana ekonomi, pada saat yang kita alami sekarang ini, hanyalah menciptakan banjir komisi-komisi, departemen-departemen, dan subdepartemen-subdepartemen? Ketika Komite Eksekutif itu-itu juga mengambil suatu resolusi yang sekali lagi menyatakan  tidak apa-apa selain harapan-harapan baik berkenaan dengan perkara yang begitu memalukan seperti perkara pemilik-pemilik tambang batubara Donbas, yang ditelanjangi karena dengan sengaja men-disorgaisasi produksi? Menetapkan harga, mengatur laba, menetapkan upah minimum, dan mulai membentuk trust-trust yang diatur oleh pemerintah  --  ya, akan tetapi bagaimana, lewat siapa? “Lewat lembaga-lembaga sentral dan setempat di lembah Donbas-Krivoi Rog. Lembaga-lembaga ini mesti bersifat demokratis dan dibentuk dari wakil-wakil kaum buruh, kaum majikan, pemerintah, dan organisasi-organisasi revolusioner demokratis”!

Ini kiranya akan lucu, apabila persoalan yang bersangkutan bukan merupakan suatu tragedi.

Karena diketahui umum bahwa lembaga-lembaga “demokratis” seperti itu sudah ada dan masih ada baik ditempat-tempat, maupun di Petrograd (Kominte Eksekutif Sovyet Perwakilan Buruh dan Prajurit yang sama itu benar-benar), akan tetapi lembaga-lembaga itu tidak berdaya untuk melakukan barang sesuatu. Rapat-rapat antara kaum buruh dan para majikan di Dobas telah berlangsung terus sejak akhir bulan Maret – Maret ! Lebih dari enam minggu telah berlalu, dan hasilnya ialah bahwa kaum buruh Donbas telah terpaksa mengambil kesimpulan, bahwa para pemilik tambang batubara itu dengan sengaja sedang mendisorganisasi produksi!

Dan kepada Rakyat sekali lagi disajikan janji-janji, komisi-komisi, rapat-rapat antara wakil-wakil kaum buruh dan para majikan (dalam jumlah yang sama?), dan ceritera lama yang tak ada ujung-pangkalnya itu dimulai lagi dari permulaannya!

Akar kejahatan itu terletak di dalam kekuasaan rangkap. Akar kekeliruan kaum Narodnik dan Menshevik ialah bahwa mereka tidak memahami perjuangan klas, dan ingin mengganti atau menyelubunginya, mendamaikannya dengan mempergunakan frase-frase, janji-janji, resolusi-resolusi, komisi-komisi “dengan ikut sertanya” wakil-wakil……….. dari pemerintah kekuasaan rangkap yang sama !

Kaum kapitalis telah mengeruk dari peperangan keuntungan-keuntungan yang fantastis, yang melampaui batas. Mereka mempunyai mayoritas anggota-anggota pemerintah di pihak mereka. Mereka ingin memperoleh kekuasaan yang tak terbatas; dari titik pandangan kedudukan klas mereka, mereka tidak dapat tidak mengusahakan kekuasaan yang tak terbatas dan mempertahankannya.

Massa kaum pekerja, yang merupakan mayoritas amat luas dari penduduk, mengkontrol Sovyet-Sovyet, sadar akan kekuatan mereka sebagai mayoritas, dengan melihat di mana-mana janji-janji bahwa kehidupan akan “didemokratisasi”dan tahu bahwa demokrasi adalah kekuasaan mayoritas atas minoritas (dan bukannya sebaliknya – sebagaimana dikehendaki kaum kapitalis), dengan mulai berusaha memperbaiki kehidupan mereka baru saja sesudah revolusi (dan pun bukan di semua tempat), dan bukan sejak permulaan peperangan, massa kaum pekerja itu tidak dapat tidak berikhtiar mengusahakan kekuasaan tak terbatas dari Rakyat, yaitu mayoritas penduduk, mengusahakan diurusnya persoalan-persoalan menurut kemauan mayoritas kaum buruh, melawan minoritas kaum kapitalis, dan bukan menurut sesuatu “persetujuan antara mayoritas dan minoritas.

Kekuasaan rangkap tetap masih ada. Pemerintah kaum kapitalis tetap pemerintah kaum kapitalis, walaupun dengan embel-embel berupa kaum Narodnik dan Menshevik secara tak berdaya lari ke sana- ke mari dengan keinginan duduk di antara dua kursi.

Dalam pada itu krisis bertambah terus. Soal-soal telah mencapai titik di mana kaum kapitalis – para pemilik tambang-tambang batubara – sedang melakukan kejahatan-kejahatan yang begitu kurang ajar hingga tak dapat dibayangkan, men–disorganisasi dan menghentikan produksi. Pengangguran sedang meluas. Ada pembicaraan tentang lockout-lockout. Sesungguhnya lockout-lockout itu mulai justru dalam bentuk disorganisasi produksi oleh kaum kapitalis (sebab batubara adalah roti bagi industri!!!!), justru dalam bentuk pengangguran yang meluas.

Seluruh tanggungjawab karena krisis ini, karena bencana yang mengancam, terletak pada gembong-gembong Narodnik dan Menshevik. Sebab merekalah yang pada waktu ini merupakan pemimpin-pemimpin Sovyet-Sovyet, yaitu mayoritas. Ketidakmauan minoritas (kaum kapitalis) tunduk kepada mayoritas, adalah hal yang tak terelakkan. Mereka yang tidak melupakan segala sesuatu yang diajarkan oleh ilmu serta pengalaman semua negeri, mereka yang tidak melupakan perjuangan klas, akan tidak menunda-nunda dengan penuh kepercayaan suatu "persetujuan" dengan kaum kapitalis mengenai persoalan yang demikian hakiki, demikian hangat.

Mayoritas penduduk, yaitu Sovyet-Sovyet, kaum buruh dan tani kiranya, akan sepenuhnya mampu menyelamatkan situasi, menghalang-halangi kaum kapitalis men-disorganisasi dan menghentikan produksi., mampu segera dan dalam kenyataan menempatkan produksi itu di bawah kontrol mereka sendiri, andaikata tidak ada politik “persetujuan” dari gembong-gembong Narodnik dan Menshevik. Mereka itulah memikul tanggungjawab penuh atas krisis dan atas bencana itu.

Akan tetapi, tidak ada jalan keluar selain putusan mayoritas buruh dan tani untuk bertindak melawan minoritas kapitalis. Pengulur-uluran apapun tidak akan menolong, itu hanya akan membuat penyakit lebih parah.

Dilihat dari sudut pandangan Marxisme, sikap “persetujuan” dari gembong-gembong Narodnik dan Menshevik itu merupakan manifestasi kegoyangan-kegoyangan burjuasi kecil yang takut untuk mempercayai kaum buruh, takut memutuskan hubungannya dengan kaum kapitalis. Kegoyangan-kegoyangan itu tak terelakkan, sama seperti tak terelakkannya perjuangan kita, perjuangan partai proletar, untuk mengatasi kegoyangan-kegoyangan, untuk menjelaskan kepada Rakyat keharusan memulihkan, mengorganisasi dan meningkatkan produksi melawan kaum kapitalis.

Tidak ada jalan keluar yang lain. Atau kita kembali kepada kekuasaan tak terbatas dari kaum kapitalis, atau maju ke arah demokrasi sesungguhnya, ke arah keputusan-keputusan menurut mayoritas. Kekuasaan rangkap ini tidak dapat bertahan lama.
 
 
Pravda No. 62,
2 Juni (20 Mei) 1917