Awal Bonapartisme

V.I. Lenin (1917)


Diterbitkan pada 29 Juli 1917, di Rabochy i Soldat No. 6

Sumber: The Beginning of Bonapartism. Lenin Collected Works Vol. 25. Moscow, Progress Publishers, 1964. hal. 216-222.

Penerjemah ke dalam bahasa Indonesia: Ted Sprague (17 November 2025)


Kini setelah Kabinet Kerensky, Nekrasov, Avksentyev dkk.[1] terbentuk, kesalahan paling besar dan fatal yang dapat dilakukan oleh kaum Marxis adalah menganggap ucapan sebagai perbuatan, pencitraan palsu sebagai realitas, atau bahkan sebagai sesuatu yang substantif.

Biarkan saja kaum Menshevik dan kaum Sosialis-Revolusioner yang membuat kesalahan ini, mereka yang sudah bertingkah seperti badut di sekitar Kerensky sang Bonapartis. Memang menggelikan perilaku orang-orang seperti Chernov, Avksentyev, dan Tsereteli – mereka mulai berlagak tegas dan omong besar justru ketika Kerensky, yang jelas-jelas mengikuti perintah Partai Kadet, membentuk semacam Direktori rahasia yang terdiri dari dirinya sendiri, Nekrasov, Tereshchenko dan Savinkov, bungkam mengenai Majelis Konstituante dan deklarasi 8 Juli[2], memproklamirkan persatuan suci antar-kelas dalam pidatonya kepada rakyat, membuat kesepakatan yang isinya tidak diketahui siapapun dengan Kornilov, yang telah menghantarkan ultimatum yang lancang, dan melanjutkan kebijakan penangkapan yang sangat keterlaluan.

Di saat seperti ini, sungguh konyol ketika Chernov menantang Milyukov di pengadilan arbitrase, ketika Avksentyev mengecam kesia-siaan perspektif kelas yang menurutnya sempit, atau ketika Tsereteli dan Dan mensahkan di Komite Eksekutif Sentral Soviet resolusi-resolusi yang paling hampa, yang penuh dengan frasa-frasa yang sama sekali tak berarti, resolusi-resolusi yang mengingatkan kita pada Duma Pertama[3] yang dipimpin Kadet selama periode impotensi terburuknya saat berhadapan dengan tsarisme.

Sebagaimana Partai Kadet pada 1906 melacurkan majelis perwakilan rakyat yang pertama di Rusia dengan mereduksinya menjadi tempat debat kusir yang menyedihkan di tengah-tengah kontra-revolusi Tsar yang semakin menguat, demikian pula kaum SR dan Menshevik pada 1917 melacurkan Soviet dengan mereduksinya menjadi tempat debat kusir di tengah-tengah kontra-revolusi Bonapartis yang semakin menguat.

Kabinet Kerensky jelas adalah kabinet yang sedang mengambil langkah pertama menuju Bonapartisme.

Kita bisa melihat gejala-gejala historis utama Bonapartisme: manuver kekuasaan negara, yang bersandar pada klik militer (pada elemen-elemen terburuk angkatan bersenjata) untuk meraih dukungan, di antara dua kekuatan kelas yang bertikai, yang kurang lebih saling mengimbangi.

Perjuangan kelas antara borjuasi dan proletariat telah mencapai limitnya dan pada 20 dan 21 April[4], juga pada 3-5 Juli[5], bangsa ini ada di ambang perang sipil. Kondisi sosio-ekonomi ini jelas membentuk basis klasik bagi Bonapartisme. Dan kemudian, kondisi ini dipadukan dengan kondisi-kondisi lainnya yang cukup serupa dengannya: kaum borjuis mengutuk dan mengancam Soviet, tetapi masih belum cukup kuat untuk membubarkan mereka, sementara Soviet, yang dilacurkan oleh Tsereteli, Chernov dkk. sekarang tidak berdaya untuk meluncurkan perlawanan serius terhadap kaum borjuis.

Kaum tuan tanah dan kaum tani juga hidup di ambang perang sipil: kaum tani menuntut tanah dan kebebasan, dan mereka hanya dapat dihentikan oleh sebuah pemerintahan Bonapartis yang mampu membuat janji-janji yang paling muluk kepada semua kelas tanpa memenuhi mereka.

Ditambah lagi situasi yang diciptakan oleh ofensif militer yang gegabah dan kekalahan-kekalahan di medan perang, dengan retorika membela tanah air yang terdengar di mana-mana (yang menyembunyikan niat pemerintah untuk menyelamatkan program imperialis kaum borjuis), dan kita dapatkan kondisi sosio-politik yang sempurna untuk Bonapartisme.

Janganlah tertipu oleh retorika. Janganlah tertipu oleh gagasan bahwa yang kita saksikan di sini hanyalah langkah-langkah pertama Bonapartisme. Justru langkah-langkah pertama inilah yang harus kita pahami, bila tidak maka kita akan mendapati diri kita dalam posisi konyol seperti kaum filistin bodoh yang menyesali langkah kedua, meskipun ia sendiri turut membantu mengambil langkah pertama.

Akan menjadi filistinisme yang bodoh bila kita memiliki ilusi konstitusional, misalnya membayangkan bahwa Kabinet sekarang mungkin lebih Kiri daripada kabinet-kabinet sebelumnya (baca Izvestia[6]), bahwa kritik bermaksud-baik dari Soviet dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan pemerintah, bahwa penangkapan sewenang-wenang dan pembredelan pers adalah insiden-insiden terisolasi, yang harapannya tidak akan terulang kembali, atau bahwa Zarudny[7] adalah seorang hakim yang jujur dan bahwa di republik demokratik Rusia kita bisa mendapatkan peradilan yang adil dan semua orang sebaiknya memanfaatkannya, dan seterusnya.

Kebodohan ilusi-ilusi filistin konstitusional ini terlalu kentara untuk disanggah secara khusus.

Perjuangan melawan kontra-revolusi borjuis menuntut kemampuan membaca situasi secara jernih dan berbicara dengan terus terang apa adanya.

Bonapartisme di Rusia bukanlah aksiden, melainkan produk alami dari perkembangan perjuangan kelas di sebuah negeri borjuis-kecil dengan kapitalisme yang cukup berkembang dan kaum proletar revolusioner yang cukup matang. Tahapan-tahapan historis seperti 20 dan 21 April, 6 Mei, 9 dan 10 Juni, 18 dan 19 Juni, dan 3-5 Juli adalah momen-momen penting yang menunjukkan dengan jelas bagaimana persiapan untuk Bonapartisme berlangsung. Kita akan membuat kesalahan yang sangat besar bila menganggap bahwa situasi yang demokratik sekarang akan mengesampingkan Bonapartisme. Sebaliknya, justru dalam situasi seperti ini (sejarah Prancis telah membuktikannya dua kali) Bonapartisme muncul, di bawah perimbangan kekuatan kelas tertentu dan perjuangan mereka.

Namun, mengakui keniscayaan Bonapartisme bukan berarti melupakan keniscayaan keruntuhannya.

Jika kita hanya mengatakan kontra-revolusi ada di atas angin untuk sementara di Rusia, ini berarti kita menghindari isu ini.

Jika kita menganalisis asal-usul Bonapartisme dan, dengan berani menghadapi kebenaran, memberi tahu kelas buruh dan seluruh rakyat bahwa awal Bonapartisme sudah menjadi fakta, maka kita harus memulai perjuangan yang nyata dan keras kepala untuk menumbangkan Bonapartisme, perjuangan yang dikobarkan dalam skala politik yang besar dan berdasarkan kepentingan kelas yang luas cakupannya.

Bonapartisme Rusia pada 1917 berbeda dengan awal Bonapartisme Prancis pada 1799 dan 1849 dalam beberapa hal, misalnya fakta bahwa tidak ada satu pun tugas penting revolusi yang telah terpenuhi di sini. Perjuangan untuk menyelesaikan masalah agraria dan masalah kebangsaan baru saja mengumpulkan momentumnya.

Kerensky dan Partai Kadet kontra-revolusioner yang menggunakan dia sebagai boneka tidak dapat menyelenggarakan Majelis Konstituante pada tanggal yang telah ditentukan, ataupun menundanya, tanpa memicu revolusi. Dan bencana yang disebabkan oleh perang imperialis yang tak berkesudahan ini terus mendekat dengan kekuatan dan kecepatan yang semakin hari semakin besar.

Lapisan maju proletariat Rusia berhasil selamat dari hari-hari Juni dan Juli tanpa kehilangan terlalu banyak darah. Partai proletar memiliki kesempatan untuk memilih taktik dan bentuk, atau bentuk-bentuk, organisasi yang dapat mencegah persekusi Bonapartis yang tak terduga (atau yang tampaknya tak terduga) yang berupaya menghancurkannya dan mencegahnya untuk bisa menyampaikan gagasannya secara reguler ke rakyat.

Partai kita harus dengan lantang dan jelas menyampaikan kepada rakyat seluruh kebenaran bahwa Bonapartisme sedang dimulai; bahwa pemerintahan “baru” Kerensky, Avksentyev dkk. hanyalah kedok bagi Partai Kadet kontra-revolusioner dan klik militer yang sekarang berkuasa; bahwa rakyat tidak akan bisa memperoleh perdamaian, petani tidak akan memperoleh tanah, buruh tidak akan memperoleh delapan-jam kerja, dan rakyat yang lapar tidak akan memperoleh roti selama kontra-revolusi ini tidak kita tumbangkan. Partai kita harus mengatakan semua ini, dan setiap langkah dalam alur peristiwa akan membuktikannya.

Dengan kecepatan luar biasa Rusia telah melalui seluruh periode di mana mayoritas rakyat menaruh kepercayaan mereka pada partai borjuis-kecil Menshevik dan Sosialis-Revolusioner. Dan kini mayoritas rakyat pekerja mulai membayar mahal atas kepercayaan mereka itu.

Semua indikasi menunjukkan bahwa alur peristiwa tengah berpacu dengan sangat cepat dan negeri ini tengah memasuki periode selanjutnya, yakni periode ketika mayoritas rakyat pekerja mempercayakan nasib mereka pada kaum proletar revolusioner. Kaum proletar revolusioner akan mengambil kekuasaan dan memulai revolusi sosialis. Kendati semua zig-zag dan kesulitan dalam perkembangan revolusi ini, proletariat Rusia akan menarik proletariat di seluruh negara kapitalis maju ke dalam revolusi, dan akan menghentikan perang ini dan menumbangkan kapitalisme.

Rabochy i Soldat No. 6,

29 Juli, 1917


Catatan Kaki:

[1] Lenin merujuk pada kabinet koalisi Pemerintahan Provisional yang dibentuk pada 24 Juli (9 Agustus), 1917. Kabinet ini mengikutsertakan A.F. Kerensky sebagai Perdana Menteri dan Menteri Perang dan Angkatan Lalu (S.R.), N.V. Nekrasov sebagai Deputi Perdana Menteri dan Menteri Keuangan (Kadet), dan N.D. Avksentyev sebagai Menteri Dalam Negeri (S.R.). Kabinet ini terdiri dari anggota-anggota Partai Kadet, Sosialis-Revolusioner, Menshevik, Sosialis Populer, dan orang-orang non-partai yang dekat dengan Partai Kadet. Dalam komposisinya, kabinet ini dikendalikan oleh Partai Kadet. Di rapat bersama Komite Eksekutif Sentral Soviet Buruh dan Tengara dan Komite Eksekutif Kongres Deputi Tani, yang digelar pada 25 Juli (7 Agustus), kaum Menshevik dan S.R. mengadopsi sebuah resolusi yang menganjurkan dukungan aktif untuk pemerintahan koalisi yang baru ini.

[2] Ini adalah deklarasi Pemerintah Provisional pada 8 (21) Juli, 1917. Deklarasi ini memuat sejumlah janji demagogis di mana Pemerintah Provisional berupaya menenangkan rakyat setelah peristiwa Juli. Pemerintah berjanji akan menggelar pemilu Majelis Konstituante pada 17 (30) September, menjamin pembentukan pemerintahan-pemerintahan lokal yang mandiri dengan segera di daerah perkotaan dan pedesaan (Zemstvo), menghapus hierarki sosial, mengambil langkah untuk memperbaiki dislokasi ekonomi, dan merancang undang-undang mengenai delapan-jam kerja, keselamatan kerja dan tunjangan sosial, dan juga reforma agraria, untuk dibahas oleh Majelis Konstituante. Tidak ada satupun dari janji-janji ini yang dipenuhi. 

[3] Duma Pertama dibentuk pada 27 April 1906, di bawah tekanan Revolusi 1905. Partai-partai sosialis seperti PBSDR dan SR memboikot pemilu Duma ini, yang memungkinkan Partai Kadet meraih kursi terbanyak. Di bawah kepemimpinan borjuis liberal, Duma ini tidak mampu melakukan apa pun dan hanya bertahan selama 73 hari sebelum dibubarkan oleh Tsar.

[4] Pada 20-21 April 1917, dalam peristiwa yang dikenal sebagai “Krisis April”, massa buruh dan tentara turun ke jalan-jalan Petrograd dan Moskow dalam demonstrasi besar. Krisis ini dipicu oleh surat yang dikirim oleh Menteri Luar Negeri Milyukov kepada Sekutu bahwa Rusia akan terus terlibat dalam Perang Dunia I sampai akhir. Sebagai akibatnya, Milyukov mundur dari jabatannya sebagai Menteri Luar Negeri, dan begitu juga Menteri Perang Alexandr Guchkov. Kabinet Pemerintah Provisional dirombak dengan melibatkan kaum sosialis dari Menshevik dan SR.

[5] Pada 3-7 Juli 1917, yang dikenal sebagai Hari-hari Juli, tentara dan buruh bersenjata di Petrograd secara spontan turun ke jalan untuk memprotes Pemerintah Provisional, terutama setelah ofensif militer yang ceroboh. Massa buruh dan tentara Petrograd sudah kehilangan kesabaran dan ingin menumbangkan Pemerintah Provisional, tetapi jelas massa rakyat di seluruh Rusia dan banyak resimen belumlah siap. Kaum Bolshevik berupaya menenangkan buruh dan tentara Petrograd untuk tidak gegabah, dan memutuskan mengambil kepemimpinan gerakan demonstrasi ini untuk memastikan tidak terjadi kekerasan yang tidak diperlukan. Pemerintah menumpas demonstrasi ini dengan kejam, yang berujung dengan penangkapan massal dan ratusan luka-luka dan terbunuh. Rejim lalu menggunakan Hari-hari Juli sebagai dalih untuk menyerang Partai Bolshevik dan menangkapi para pemimpinnya. Partai Bolshevik dan Lenin pun terpaksa kembali ke bawah tanah.

[6] Izvestia – koran Soviet yang dikendalikan oleh Menshevik dan S.R. selama mereka memegang mayoritas soviet.

[7] Alexander Zarudny (1864-1934) – Menteri Keadilan dalam Pemerintahan Provisional Koalisi Juli, yang menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Lenin, Trotsky, Kamenev dan Zinoviev.