Kibarkan Tinggi-tinggi Panji Marxisme-Leninisme dan Pikiran Mao Tjetung, Maju Terus di Jalan Revolusi

Pesan Politbiro CC PKI, 23 Mei 1967


Sumber: Tegakkan PKI yang Marxis Leninis Untuk Memimpin Revolusi Demokrasi Rakyat, Lima Dokumen Penting Politbiro CC PKI. Delegasi CC PKI, September 1971. Scan Booklet.


Pada tanggal 23 Mei 1967 ini Partai Komunis Indonesia yang kita junjung tinggi dan kita cintai berusia 47 tahun. Untuk kedua kalinya hari yang bersejarah bagi revolusi Indonesia ini kira peringati dalam keadaan masih merajalelanya kelaliman  yang dibenggoli oleh klik militer-fasis Suharto-Nasution. Akan tetapi dibanding dengan satu tahun yang lalu, ketika kita memperingati hari ulang tahun ke 46 Partai, kini keadaan telah agak lebih baik. Partai kita dan gerakan revolusioner Indonesia berada dalam proses kebangkitan kembali, sedang maju selangkah demi selangkah tetapi pasti di atas jalan revolusi. Pembangunan kembali PKI dan kekuatan revolusi  tidak saja berlangsung di Jawa , tetapi juga di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, di Kepulauan Nusa Tenggara, dan Maluku. Sedangkan kekuatan kontra-revolusi menghadapi kesulitan-kesulitan berat di dalam maupun di luar negeri, dalam bidang politik maupun dalam bidang ekonomi yang tidak akan mungkin mereka atasi.

            Satu tahun yang lalu, bertepatan dengan ulang tahun ke-46 Partai, di bawah pengejaran teror fasis yang paling biadab dan buas, Politbiro CC PKI telah mencapai kebulatan hati untuk melakukan otokritik, mengkoreksi kesalahan-kesalahan berat Partai dalam periode sesudah tahun 1951 sampai tahun 1965. Politbiro berkeyakinan bulat, bahwa dengan mengkoreksi kesalahan-kesalahan Partai di waktu yang lalu dan mendiskusikan cara-cara untuk mengatasi kesalahan-kesalahan itu PKI tidak akan bisa dibasmi meskipun mengalami serangan teror putih yang paling buas dan paling besar di sepanjang sejarah. Otokritik Politbiro CC PKI itu kemudian disusun dalam satu ikhtisar yang disiarkan pada bulan September 1966. Berkat dilakukannya otokritik secara Marxis-Leninis itu, PKI yang telah berantakan berangsur-angsur berhasil ditegakkan kembali sebagai partai Marxis-Leninis. Bahaya perpecahan yang serius yang akan lebih merugikan gerakan revolusioner Indonesia dapat dicegah. Dengan dilakukannya kritik dan otokritik secara Marxis-Leninis, maka PKI yang dalam jumlah, secara kuantitas mengalami kemunduran, secara kualitatif telah mengalami kemajuan yang sangat penting. Lahiriah PKI menyusut, tetapi secara hakiki sedang berkembang kembali. Meskipun dengan Otokritik Politbiro CC PKI itu belum semua soal yang menyangkut pengalaman sejarah Partai dan revolusi Indonesia sudah dijernihkan sama sekali – sesuatu yang tak mungkin dilakukan dalam waktu yang begitu pendek – akan tetapi telah berhasil dicapai jalan keluar dari kegelapan, yaitu dengan ditetapkannya Tripanji Partai (baru) yang merupakan 3 sarana utama untuk memenangkan Revolusi Demokrasi Rakyat.

Kritik dan otokritik  secara Marxis-Leninis di dalam Partai telah mengubah duka derita kaum Komunis dan Rakyat revolusioner Indonesia menjadi tekad juang yang tak kunjung padam. Dengan tekad menuntut balas atas kematian dan siksaan ratusan ribu kawan-kawan seperjuangan, kaum Komunis dan Rakyat revolusioner Indonesia bangkit dari tanah, memungut kembali dan mengibarkan tinggi-tinggi panji merah Marxisme-Leninisme dan maju dengan ketetapan hati ke revolusi bersenjata.

Dengan mengkoreksi kesalahan-kesalahan oportunis dan revisionis, kaum Marxis-Leninis Indonesia telah menyatukan diri dalam barisan kaum Marxis-Leninis  sedunia. Kaum Marxis-Leninis Indonesia hati bertaut hati dengan kaum Marxis-Leninis seluruh dunia yang sedang mengkonsolidasi barisannya dan meneruskan perjuangan besar-besaran terhadap revisionisme modern yang dibenggoli oleh klik pimpinan Partai Komunis Uni Soviet. Bagi kaum Marxis-Leninis dan setiap orang Indonesia yang menghasratkan kemerdekaan dan kebebasan, melawan klik revisionis Uni Soviet adalah mutlak perlu, karena klik revisionis Uni Soviet bersama dengan imperialis AS telah menegakkan rejim militer-fasis Suharto-Nasution yang mengepalai penjagalan atas ratusan ribu Komunis dan patriot Indonesia.

Dalam proses kebangkitan kembali Partai dan gerakan revolusioner Indonesia ini kesulitan-kesulitan, rintangan-rintangan, pukulan-pukulan kontra-revolusi masih terus-menerus kita hadapi. Bahkan pada akhir tahun 1966 terjadi pukulan-pukulan baru yang berat yang dilancarkan oleh kaum kontra-revolusioner dengan bantuan segelintir pengkhianat Partai. Pukulan-pukulan baru pada akhir tahun yang lalu itu telah menimbulkan kerugian-kerugian besar pada Comite Central dan Comite Partai Jakarta Raya. Partai kita telah kehilangan lagi tenaga-tenaga pimpinan Central antara lain kawan Sudisman, Anwar Sanusi, Djokosudjono, dan tenaga-tenaga pimpinan Jakarta Raya. Akan tetapi bagaimanapun rintangan dan kesulitan, betapapun beratnya pukulan-pukulan baru, kenyataan membuktikan bahwa semuanya itu tidak dapat mencegah kebangkitan kembali Partai dan gerakan revolusioner Indonesia yang telah menemukan kembali pedoman revolusi.

Bagaimanakah keadaan kontra-revolusi dewasa ini? Kemenangan kekuatan kontra-revolusi Indonesia, keunggulannya terhadap kekuatan revolusi bukanlah karena kekuatan kontra-revolusi Indonesia sedang dalam perkembangan menaik. Hal itu terjadi karena kekuatan revolusi yang dipimpin oleh PKI mengalami kemerosotan besar, sebagai akibat kesalahan oportunis dan revisionis Partai kita yang telah memungkinkan kekuatan kontra-revolusi memberi pukulan berat terhadap PKI dan gerakan revolusioner Indonesia. Kemenangan kekuatan kontra-revolusi Indonesia ini, keunggulannya terhadap kekuatan revolusi adalah bersifat sementara. Ia terjadi dalam situasi dimana kekuatan kontra-revolusi seluruh dunia sedang menuju kehancuran secara total. Sandaran kekuatan kontra-revolusi Indonesia adalah rapuh. Di dalam negeri, kekuatan kontra-revolusi Indonesia bersandar pada sistem sosial yang sudah lapuk, yaitu sisa-sisa feodalisme yang berlawanan sepenuhnya dengan massa Rakyat Indonesia yang sangat luas. Keluar, kekuatan kontra-revolusi Indonesia bersandar pada imperialis AS dan mendapat sokongan klik pimpinan revisionis Uni Soviet. Sandaran keluar inipun bukannya sandaran yang kokoh melainkan juga sandaran yang lapuk.

Sesudah 18 bulan berkuasa, kekuatan kontra-revolusi Indonesia yang dibenggoli klik militer-fasis Suharto-Nasution kini menghadapi kesulitan-kesulitan yang bertimbun-timbun dan tak akan mungkin mereka atasi. Dalam percobaan mengatasi krisis ekonomi dan keuangan yang semakin parah, rejim militer-fasis Indonesia menempuh dua jalan, pertama, melipatgandakan pajak-pajak yang mencekik leher Rakyat serta melakukan pemecatan-pemecatan massal secara sewenang-wenang pegawai perusahaan-perusahaan negara, perusahaan-perusahaan dagang negara dan instansi-instansi pemerintah lainnya, kedua, mengemis “bantuan” kredit dari negeri-negeri imperialis. Bersamaan dengan itu rejim militer-fasis Indonesia memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada kapitalis monopoli asing terutama dari AS untuk menanam kapitalnya di lapangan industri, agraria, dan perdagangan. Dengan demikian rejim militer-fasis Indonesia telah menjual kepentingan nasional Indonesia kepada kaum imperialis, terutama imperialis AS, menjadikan Indonesia jajahan model baru kaum imperialis AS. Jalan yang ditempuh oleh klik golongan kanan Indonesia ini sama sekali tidak akan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Sebaliknya jalan itu hanya akan lebih memperdalam krisis ekonomi dan keuangan, membangkrutkan pengusaha nasional dan kecil, memperluas pengangguran dan makin memerosotkan daya beli Rakyat. Oleh karena itu pasti menimbulkan perlawanan yang sangat luas dari kaum buruh, kaum tani, borjuis kecil, dan borjuis nasional patriotik, pendeknya dari seluruh lapisan Rakyat.

Rejim militer kanan Indonesia, dalam rangka pengabdian kepada majikannya yaitu imperialis AS, dan untuk mengalihkan perhatian umum dari kesulitan-kesulitan besar yang mereka hadapi telah menjalankan politik anti-Tiongkok dan anti-Tionghoa. Mereka telah melakukan penindasan dan penganiayaan besar-besaran dan amat sangat kejam terhadap para perantau Tionghoa. Penindasan rasialis yang tak ada taranya itu telah menimbulkan perlawanan adil dan gagah berani dari para perantau Tionghoa. Perlawanan gagah berani para perantau Tionghoa telah memberikan pukulan berat terhadap rejim militer-fasis Indonesia dan telah menimbulkan kesulitan-kesulitan baru, khususnya di bidang ekonomi. Penindasan rasialis secara besar-besaran itu telah menimbulkan kutukan keras Rakyat revolusioner Indonesia dan Rakyat revolusioner sedunia. Rakyat Indonesia menyatakan simpati yang dalam terhadap kaum perantau Tionghoa yang teraniaya. Rakyat Indonesia dan Rakyat Tiongkok telah lama menjalin persahabatan militan. Persahabatan militan Rakyat Indonesia dan Rakyat Tiongkok tidak akan dapat dirusakkan oleh penindasan rasialis besar-besaran terhadap para perantau Tionghoa yang dijalankan oleh rejim militer kanan Indonesia. Sebaliknya, persahabatan itu pasti semakin diperkokoh dalam perjuangan bersama-sama melawan kelaliman rejim militer-fasis Indonesia dan imperialis AS.

Selain menghadapi kesulitan-kesulitan seperti telah disebutkan itu, kekuatan kontra-revolusi juga menghadapi timbulnya kontradiksi-kontradiksi di dalam kubunya sendiri, suatu kontradiksi antara klik-klik reaksioner untuk saling berebut kekuasaan, baik di bidang politik maupun di bidang ekonomi. Kontradiksi itu kadang-kadang berkembang menjadi tajam. Kecuali itu, krisis ekonomi dan keuangan telah mengakibatkan makin merajalelanya korupsi, penyelundupan dan pemerasan yang dilakukan oleh alat-alat rejim militer kanan Indonesia. Semua ini telah memperdalam kebencian massa Rakyat yang luas terhadap rejim ini.

Perkembangan situasi politik dalam negeri akhir-akhir ini menunjukkan bahwa syarat-syarat obyektif yang menguntungkan revolusi sedang berkembang, dan kekuatan kontra-revolusi mulai menghadapi kesulitan-kesulitan yang berangsur-angsur mengurangi keunggulannya. Rejim militer-fasis Suharto-Nasution dengan segala tindakan reaksioner, menciptakan penggali-penggali liang kubur mereka sendiri.

Syarat-syarat obyektif yang menguntungkan revolusi Indonesia juga terdapat dalam perkembangan situasi internasional. Kedudukan dua kekuatan besar yang merupakan segi-segi dalam kontradiksi pokok dunia dewasa ini adalah bahwa sosialisme sedang maju ke kemenangan di seluruh dunia dan imperialisme sedang menuju kehancuran total.

Pada saat-saat menjelang kematiannya, imperialisme mendapatkan pembantu jahatnya nomor satu, yaitu klik revisionis modern Uni Soviet. Klik revisionis modern Uni Soviet mencoba menahan jalannya roda sejarah. Mereka telah mengganti diktator proletariat di Uni Soviet dan sejumlah negeri lainnya dengan diktator borjuis, mengganti sosialisme dengan kapitalisme. Dengan berkoordinasi dengan imperialis AS dan kekuatan-kekuatan kontra-revolusi lainnya di seluruh dunia, klik revisionis modern Uni Soviet berusaha mencegah Rakyat-rakyat di seluruh dunia menempuh jalan pembebasan dan sosialisme. Akan tetapi usaha-usaha jahat klik revisionis modern ini sama sekali tidak akan dapat menahan pasang naik gelombang revolusi dunia. Sebaliknya, peranan jahat dan kontra-revolusioner klik revisionis modern Uni Soviet kini sudah makin tertelanjangi di hadapan Rakyat-rakyat revolusioner seluruh dunia. Kehancuran total yang akan dialami oleh imperialisme juga pasti dialami oleh pembantunya yang paling setia yaitu klik revisionis modern Uni Soviet.

Proses kehancuran total imperialisme yang tak terelakkan ditunjukkan oleh kenyataan, bahwa di negeri-negeri Asia, Afrika dan Amerika Latin yang menjadi sumber hidup imperialisme itu, revolusi-revolusi pembebasan nasional sedang maju menerjang benteng-benteng imperialisme. Rakyat-rakyat revolusioner di banyak negeri sedang mengangkat senjata melakukan perang rakyat sebagai satu-satunya jalan ke pembebasan. Imperialis AS yang menjadi benggolan imperialisme dunia dan semua kekuatan reaksioner dan gelap, menderita pukulan-pukulan berat yang terus-menerus memperlemah kekuatannya. Kemenangan-kemenangan gemilang perang Rakyat yang dilakukan oleh Rakyat Vietnam dalam melawan agresi imperialis AS untuk membela tanah air, dengan jelas menunjukkan bahwa imperialis AS sedang menghadapi keruntuhannya.

Sukses-sukses besar Revolusi Besar Kebudayaan Proletariat Tiongkok adalah peristiwa terbesar internasional yang mempunyai arti bersejarah yang besar. Dengan dipimpin oleh Pikiran Mao Tjetung yang jaya, Rakyat Tiongkok yang telah mencapai sukses-sukses gemilang dalam Revolusi Besar Kebudayaan Proletariat, membersihkan kaum revisionis modern penempuh jalan kapitalis dari dalam Partai Komunis Tiongkok, badan-badan negara dan bidang kebudayaan, telah memperkokoh Tiongkok Sosialis sebagai benteng revolusi dunia yang paling perkasa dan paling terpercaya. Rakyat revolusioner Indonesia bersama dengan Rakyat-rakyat revolusioner seluruh dunia bersorak-sorai menyambut kemenangan besar Rakyat Tiongkok dan Pikiran Mao Tjetung. Pikiran Mao Tjetung telah menyelesaikan serentetan masalah teori dan praktek perjuangan kelas dalam masyarakat sosialis, menjamin pengkonsolidasian diktator proletariat dan sistem sosialis serta mencegah restorasi kapitalisme. Dengan demikian Pikiran Mao Tjetung telah mengembangkan Marxisme-Leninisme ke taraf yang baru sama sekali, Pikiran Mao Tjetung yang merupakan puncak Marxisme-Leninisme dalam jaman sekarang, adalah penunjuk jalan bagi Rakyat-rakyat revolusioner sedunia untuk mencapai kebebasan dan sosialisme. Pikiran Mao Tjetung memancarkan inspirasi yang tak kunjung kering bagi perjuangan-perjuangan Rakyat-rakyat tertindas, merupakan pedoman besar kaum Marxis-Leninis seluruh dunia dalam perjuangan besar-besaran melawan revisionisme modern. Kaum Marx Indonesia tidak ragu-ragu menerima Pikiran Mao sebagai puncak Marxisme-Leninisme jaman sekarang, dan berkeras hati untuk mempelajari serta menggunakan sebagai senjata yang ampuh dalam perjuangan pembebasan Indonesia, yang jalannya secara tak terelakkan harus menempuh perang rakyat seperti yang telah ditunjukkan oleh Kawan Mao Tjetung.

Demikianlah situasi internasional dewasa ini yang dengan singkat dapat dikatakan baik bagi revolusi dan tidak baik bagi kontra-revolusi. Dalam meninjau kedudukan kekuatan revolusi dan kedudukan kekuatan kontra-revolusi, untuk mempersenjatai Rakyat Indonesia dengan keberanian dan kepandaian berjuang melawan musuh yang untuk sementara unggul, kita harus berpegang teguh pada tesis Kawan Mao tentang watak dobel dari imperialisme dan semua kaum reaksioner. Mereka adalah macan sesungguhnya dan sekaligus juga macan kertas. Di satu pihak, kekuatan kontra-revolusi Indonesia adalah macan sesungguhnya yang telah membunuh ratusan ribu orang. Akan tetapi bersamaan dengan itu terjadilah proses yang akan mengubah keadaan. Rakyat revolusioner Indonesia melakukan perjuangan balas-berbalas terhadap penindasan kontra-revolusioner. Melalui perjuangan kontra-revolusioner pantang menyerah di bawah pimpinan Partai Komunis Indonesia – dan hanya melalui perjuangan inilah – kekuatan kontra-revolusi Indonesia akan berubah menjadi macan kertas, dan akhirnya dihancurkan sama sekali. Semua tindakan rejim militer-fasis Indonesia merupakan bahan bakar bagi berkobarnya perlawanan Rakyat. Pada suatu ketika ia pasti akan menyala dan berkobar membakar seluruh kekuatan kontra-revolusi.

Faktor-faktor obyektif dalam negeri dan faktor-faktor obyektif internasional yang menguntungkan revolusi Indonesia hanya akan benar-benar efektif apabila faktor subyektif, yaitu Partai kita mampu menggunakannya secara tepat. Partai kita telah menetapkan Tripanji Partai (baru) yang meletakkan tugas-tugas besar dan mendesak yang harus dilaksanakan dengan konsekuen. Melaksanakan dengan konsekuen tugas-tugas yang diletakkan dalam Tripanji Partai berarti menciptakan syarat-syarat subyektif untuk memimpin revolusi. Pada kesempatan memperingati ulang tahun ke-47 Partai ini, marilah kita lebih membulatkan tekad untuk lebih mensukseskan pelaksanaan tugas-tugas besar dan mendesak yang tercantum dalam Tripanji Partai.

Kita harus mempergiat pelaksanaan tugas-tugas pembangunan kembali Partai Komunis Indonesia sebagai Partai Marxis-Leninis sesuai dengan prinsip-prinsip umum pembangunan partai dewasa ini, ialah mengabdi perjuangan bersenjata, menitikberatkan pekerjaan di desa, dan bekerja di bawah tanah. Kita harus meneruskan mengikis habis sisa-sisa kesalahan oportunis dan revisionis dengan membongkar akar ideologinya dan melenyapkan syarat-syarat bagi pertumbuhannya, mengikis semangat individualisme dan mengembangkan semangat ikhlas berkorban untuk kepentingan Rakyat dan Partai. Untuk itu kita harus lebih bersungguh-sungguh mempelajari, menguasai, dan mempraktekkan Marxisme-Leninisme, Pikiran Mao Tjetung.

Kita harus bekerja lebih baik lagi untuk membangkitkan dan memimpin perjuangan massa melawan penindasan politik dan penghisapan ekonomi, dan terutama sekali untuk membangkitkan dan memimpin perjuangan bersenjata atau perang rakyat sebagai satu-satunya jalan ke pembebasan.

Kita harus bekerja lebih baik lagi untuk menggalang front persatuan revolusioner dengan semua kekuatan yang melawan imperialisme AS dan melawan rejim militer-fasis Indonesia. Kita harus mempersatukan massa Rakyat yang luas yang menjadi korban politik reaksioner rejim militer-fasis Suharto-Nasution.

Dengan melaksanakan secara konsekuen tugas-tugas dalam Tripanji Partai, kita akan memiliki 3 senjata utama untuk memenangkan Revolusi Demokrasi Rakyat Indonesia, yaitu pertama, partai Marxis-Leninis yang merupakan inti pimpinan revolusi, kedua, kekuatan bersenjata Rakyat di bawah pimpinan Partai sebagai bentuk organisasi utama revolusi dan front persatuan revolusioner di bawah pimpinan Partai sebagai penjelmaan dari semua kekuatan revolusi Indonesia.

Pada hari yang mulia ini kita menundukkan kepala untuk memberi hormat dengan khidmat kepada ratusan ribu kawan seperjuangan yang telah gugur secara mulia dengan menjunjung tinggi nama dan kehormatan Komunis. Kita memakukan janji untuk menuntut balas atas keguguran mereka. Dengan kesumat ratusan ribu Komunis berpadu dalam satu tekad untuk menghancurkan rejim militer-fasis Suharto-Nasution. Hutang darah kaum reaksioner Indonesia harus  mereka bayar dengan darah!

Dari tengah-tengah kekhidmatan peringatan hari yang bersejarah bagi Partai dan revolusi Indonesia ini, Politbiro menyampaikan salam hangat dan simpati yang mesra kepada kawan-kawan yang menderita siksaan biadab dalam penjara-penjara rejim militer-fasis Suharto-Nasution. Kita berharap dan yakin bahwa semangat Komunis kawan-kawan tetap menyala, dan akan menimbulkan kemampuan untuk mengatasi berbagai kesulitan dan mengalahkan berbagai macam derita. Perjuangan gagah perwira kawan-kawan dalam mengatasi seribu satu macam kesulitan dan melawan siksaan pasti akan menembus dinding-dinding penjara dan menginspirasi kawan-kawan di luar penjara.

Salam dan simpati yang sama kita tujukan kepada kawan-kawan anggota keluarga Komunis yang dengan teguh menghadapi berbagai macam penderitaan. Kita berharap dan yakin bahwa saat-saat menghadapi banyak kesulitan itu kawan-kawan pasti meneguhkan setia kawan karena dengan teguhnya setia kawan kita, berbagai kesulitan itu pasti dapat diatasi.

Kepada kawan-kawan yang sedang berada di luar tanah air, kita menyampaikan harapan dan keyakinan bahwa kawan-kawan akan bekerja lebih keras lagi, melaksanakan segala sesuatu untuk revolusi ini dan untuk cita-cita agung komunisme.

Marilah kita bulatkan tekad, mengibarkan tinggi-tinggi panji Marxisme-Leninisme, Pikiran Mao Tjetung, maju terus di atas jalan revolusi!

Hidup dan jayalah Marxisme-Leninisme, Pikiran Mao Tjetung!

Hidup dan jayalah Partai Komunis Indonesia!

POLITBIRO CC PKI

 

23 Mei 1967