Pidato Kawan Ali Markaban

(Jawa Tengah)

Sumber: Bintang Merah Nomor Special Jilid II, Dokumen-Dokumen Kongres Nasional Ke-VI Partai Komunis Indonesia, 7-14 September 1959. Yayasan Pembaruan, Jakarta 1960


Kawan-kawan Presidium dan para peserta Kongres yang tercinta, banyak sudah pembicara-pembicara mengemukakan berbagai soal dan fakta yang semua itu menambah keyakinan saya betapa benar dan tepatnya Laporan Umum, Konstitusi dan Program Partai yang baru yang telah kita sahkan secara bulat di dalam Kongres kita yang besar ini. Sebagai pembicara yang kemudian saya hanya akan membatasi pada beberapa soal mengenai Program Partai seperti yang telah diberi kata pengantar oleh Kawan Njoto yang tercinta dan dengan suara bulat telah kita sahkan.

Dibandingkan dengan Program Partai yang diputuskan dalam Kongres Nasional ke-V, Program kita sekarang ini mempunyai wajah baru dimana terdapat Program Umum yang terdiri dari 10 bagian dan Program Tuntutan yang terperinci secara lengkap terdiri dari 50 pasal yang menurut hemat saya akan memudahkan kader-kader dan anggota-anggota Partai untuk memahaminya, disamping perlunya aktivitas praktis sehari-hari dalam perjuangan memimpin massa untuk perbaikan nasib dan demokrasi. Juga akan lebih mudah diinsyafi, bahwa untuk menjawab kepentingan rakyat dalam perjuangan untuk mempertahankan dan meluaskan demokrasi serta untuk perbaikan nasib, kita harus melaksanakan Program Tuntutan. Kader-kader dan anggota-anggota Partai tidak lagi mempunyai pengertian yang campur-aduk antara Program Umum dan Program Tuntutan, disamping mengetahui perbedaan-perbedaannya juga mengetahui saling terjalinnya yang tak dapat dipisah-pisahkan. Pengurangan-pengurangan, perubahan-perubahan, tambahan-tambahan yang bersifat menyempurnakan yang dirumuskan dalam Program baru, menunjukkan klopnya Program tersebut dengan situasi baru yang berkembang di tanah air kita dan semua ini membuktikan kemampuan dan kedewasaan Partai kita di bawah pimpinan Comite Central kita yang Leninis, kolektif dan tepat menjawab semua persoalan yang bersegi banyak yang timbul dari berbagai lapisan rakyat yang tak kenal mundur dalam perjuangannya untuk demokrasi dan terbentuknya kabinet Gotong-Royong.

Kawan-kawan, atas nama delegasi Jawa Tengah saya merasa gembira bahwa usul-usul tambahan dan penyempurnaan yang telah kami simpulkan dari berbagai pendapat, usul-usul, kritik-kritik maupun saran-saran dari dalam maupun dari luar Partai di Jawa Tengah telah dimasukkan ke dalam Program yang baru. Dengan demikian tepat sekali apa yang dikemukakan oleh Kawan Njoto, bahwa Program telah merupakan perpaduan pikiran antara Comite Central dengan Comite-comite bawahan, antara pimpinan Partai dengan anggota-anggota dan antara Partai dengan massa rakyat yang luas. Disahkannya Program ini oleh Kongres kita sekarang mendemonstrasikan persatuan dan kebulatan seluruh organisasi Partai di bawah pimpinan Comite Central yang tepat yang diketuai oleh Kawan D. N. Aidit yang tercinta. Ini adalah juga demonstrasi persatuan yang kian membaja dan tak akan terkalahkan oleh siapapun antara Partai dengan rakyat yang berkat pimpinan yang tidak mementingkan diri sendiri dari Partai makin rapat berbaris dan berdiri di sekitar Partai. Benar sekali apa yang dikemukakan oleh Kawan D. N. Aidit, bahwa Kongres kita sekarang ini bukan hanya Kongresnya Komunis melulu, tetapi rakyat pun merasakan sebagai Kongresnya sendiri. Biarlah kaum reaksi yang mau mencoba menginjak-injak demokrasi merintih-rintih kesakitan menggigit jari atas kekalahannya terus-menerus. Hari depan adalah milik kita dan Rakyat Indonesia yang gagah perkasa dan bukan milik mereka yang keranjingan setan mau membungkam demokrasi, bukan miliknya kaum birokrat, bukan miliknya yang kalau meminjam istilahnya Bung Karno mereka yang tergolong “cecunguk-cecunguk” atau “blandis-blandis”, bukan milik kaum imperialis. Fajar merah telah datang dan macan kertas segera akan terjungkel berkat perlawanan rakyat yang heroik. Angin timur telah mengalahkan angin barat.

Kawan-kawan, Kongres-kongres kita selalu merupakan tonggak-tonggak atau mercusuar-mercusuar yang mempunyai arti penting bagi perkembangan Partai dari gerakan Rakyat Indonesia. Kongres Nasional ke-V kita telah berhasil memecahkan semua soal-soal pokok dan penting untuk penyelesaian revolusi Indonesia. Dengan melaksanakan dua tugas urgen yaitu menggalang FPN dan meneruskan pembangunan Partai yang bersamaan dengan itu secara militan tanpa mementingkan diri sendiri mengabdi pada kepentingan massa, selama masa antara dua Kongres Partai kita telah menjadi jejaka raksasa yang sangat dicintai oleh rakyat dan sekaligus sangat dibenci dan ditakuti oleh musuh-musuh rakyat, oleh musuh-musuh demokrasi. Pendeknya “hantu-hantu Komunis” telah berkeliaran di semua penjuru desa-desa, kampung-kampung dan tempat-tempat kerja di tanah air kita sekarang. Ketika pemilihan umum untuk DPRD tahun 1957 Partai di Jawa Tengah saja telah memperoleh lebih 3 juta pemilih, pendeknya Partai nomor wahid di daerah kami.

Kawan-kawan, ini terjadi karena Kongres Nasional ke-V telah menelorkan Program yang tepat, cocok dengan kepentingan massa luas termasuk juga cocok dengan kaum tani. Ambillah misalnya perubahan semboyan mengenai perjuangan tani dari “nasionalisasi semua tanah” atau “hak negara atas semua tanah” diganti menjadi “tanah untuk kaum tani”, “pembagian tanah untuk kaum tani” dan “milik perseorangan tani atas tanah”. Bersamaan dengan perubahan semboyan ini Kongres Nasionl ke-V telah merumuskan adanya Program Tuntutan “Melarang perampasan tanah dari kaum tani yang dulunya milik perkebunan-perkebunan asing tetapi sudah lama dikerjakan oleh kaum tani”. Perubahan semboyan dan Program ini telah merupakan sangkur terhunus di tangan tidak kurang dari 200.000 keluarga atau 600.000 jiwa kaum tani untuk berdiri tegak mempertahankan bekas tanah-tanah perkebunan dan tanah partikelir yang sejak jaman revolusi telah diduduki oleh kaum tani yang luasnya tidak kurang dari 49.745 ha. Betapa terima kasihnya kaum tani kepada Partai dapat dibuktikan dengan pemberian suaranya dalam pemilihan umum yang lalu, dan kesediaannya selalu menyumbangkan barang-barang materiil yang diperlukan oleh Partai pada setiap saat. Pemilih-pemilih Partai di Jawa Tengah sebagian besar adalah dari kaum tani.

Kawan-kawan, dalam Kongres Nasional ke-VI sekarang ini, meskipun program dan tugas-tugas pokok tetap seperti yang telah digariskan oleh Kongres Nasional ke-V, tidak berarti kita tidak menemukan hal-hal yang baru. Di dalam Kongres ini kita menemukan mutiara-mutiara yang sangat berharga, yang apabila kita laksanakan, dan pasti kita laksanakan, akan meluaskan pengaruh Partai di kalangan rakyat dan memaku rakyat berdiri di sekitar Partai lebih rapat lagi.

Berdasarkan konstatasi yang tepat, bahwa Amerika Serikat adalah musuh yang paling berbahaya bagi Rakyat Indonesia, maka langkah konkret untuk melumpuhkan kekuasaan ekonomi Amerika Serikat di tanah air kita, kita menuntut, jika AS terus-menerus mempersenjatai gerombolan-gerombolan kontra-revolusioner atau membantu Belanda dengan senjata dalam agresinya terhadap RI, supaya perusahaan-perusahaan AS diperlakukan sama dengan perusahaan-perusahaan Belanda. Program tuntutan ini akan meninggikan kesadaran politik yang luar biasa besar artinya bagi Rakyat Indonesia umumnya dan khususnya kelas buruh Indonesia. Terlaksananya tuntutan ini kelak, merupakan andil yang tidak sedikit bagi perjuangan rakyat-rakyat sedunia dan proletariat internasional mengubur macan kertas imperialisme. Tuntutan ini sekaligus mempertebal setia kawan internasional dalam perjuangan untuk perdamaian dan anti-kolonialisme.

Hal-hal baru lainnya yang kita jumpai dari Program kita sekarang seperti dikemukakan Kawan Njoto ialah perumusannya secara lengkap atas hasil-hasil Konfernas Tani PKI pada bulan April yang lalu, Gerakan 6:4, pembatasan milik tanah tuan tanah-tuan tanah, penyitaan tanah-tanah tuan tanah-tuan tanah yang pro pemberontak dan dibagikannya tanah-tanah tersebut kepada kaum tani tak bertanah dan kaum tani miskin, program memperbesar produksi bahan makanan dan sebagainya dan sebagainya akan mendorong kesungguh-sungguhan kader-kader Partai bekerja untuk kepentingan kaum tani, dan ini pasti akan mempunyai daya tarik yang besar pada kaum tani untuk lebih menaruhkan kepercayaannya hanya kepada PKI, satu-satunya Partai yang mereka cintai. Tentu saja untuk diperjuangkannya secara konkret tuntutan-tuntutan ini seperti apa yang dikemukakan dalam Laporan Umum Kawan Aidit, kita harus mengikis kebiasaan birokrasi yang masih kita jumpai pada Comite-comite Partai kita. Prinsip “turun ke bawah” dengan melaksanakan 3 sama, tanpa banyak alasan harus kita lakukan secara konsekuen. Hingga sekarang masih saja ada Comite-comite Partai yang ogah-ogahan terjun ke desa. Lumpur di sawah menyuburkan padi dan PKI, seperti yang diajarkan oleh Kawan D. N. Aidit kepada kita benar-benar akan merupakan pisau operasi yang tajam untuk mengusir kemalasan berjuang mengabdi pada massa kaum tani. Tetapi Program kita yang baru tidak hanya mendorong kita menancapkan kaki lebih dalam di kalangan perjuangan tani, juga ke kalangan kaum nelayan kita harus memalingkan perhatian secukupnya. Program perbaikan nasib bagi kaum nelayan, dengan cara mengorgarisasi mereka dalam sarekat-sarekat nelayan sebagai senjata kaum nelayan untuk menurunkan setoran atau menaikkan pembagian hasil dari juragan-juragan sero/perahu. Mengorganisasi nelayan sedang dan nelayan miskin dalam koperasi-koperasi merupakan pekerjaan yang baru dan bagi Partai akan mempunyai arti yang penting dan menentukan untuk menarik kaum nelayan yang mempunyai kedudukan penting dalam masyarakat ke dalam revolusi. Dengan mengintensifkan pekerjaan ini dalam waktu yang tidak lama Partai di Jawa Tengah akan dapat mengorganisasi kaum nelayan yang hidup sepanjang pantai yang panjangnya lebih 425 km dan meliputi kurang lebih 200.000 kaum nelayan.

Kawan-kawan, hal lain lagi yang menarik perhatian saya ialah adanya garis politik Partai yang menempatkan koperasi sebagai senjata di tangan rakyat pekerja untuk mengurangi atau melawan pengisapan tuan tanah-tuan tanah, lintah darat-lintah darat dan golongan-golongan pengisap lainnya. Garis ini sungguh tepat dan akan menyapu bersih keruwetan pikiran dan pengertian dari kader-kader dan anggota-anggota kita yang “meng-hatta-kan” semua koperasi. Pada Kongres Nasional ke-V kita telah mensinyalir bahaya koperasi model Hatta. Tetapi di balik itu, kita belum menekankan pada perlunya koperasi ini menjadi senjata di tangan rakyat pekerja untuk melawan pengisapan, untuk mengatur distribusi barang-barang kebutuhan rakyat yang pokok dan untuk mempertinggi produksi. Karena koperasi memang dapat menjadi alat bagi rakyat pekerja untuk sekedar memperbaiki nasib, maka objektif kiranya kalau di waktu-waktu yang lalu banyak sudah kader-kader dan anggota-anggota Partai di desa-desa atau di-tempat-tempat kerja sudah mempunyai aktivitas di kalangan gerakan koperasi. Dengan garis ini mereka sekarang menjadi terpimpin dan menyambut dengan gembira pada politik Partai ini. Sikap ragu-ragu bekerja di kalangan koperasi diganti dengan antusiasme yang sangat berguna bagi pekerjaan Partai, demikian juga sikap acuh tak acuh terhadap koperasi bisa diganti dengan intensitas kerja yang teratur, tekun dan berkobar-kobar. Pekerjaan Partai di lapangan ini sudah mulai intensif, baik dalam melempangkan koperasi-koperasi rakyat pekerja yang sudah ada, tetapi belum baik mengaturnya maupun menumbuhkan koperasi-koperasi rakyat pekerja yang baru, dengan berpedoman pada prinsip sukarela, kepentingan bersama dan demokratis. Pendidikan teknis pada anggota-anggota Partai yang aktif di kalangan koperasi sudah dijalankan di sementara daerah. Pekerjaan ini sangat berguna setelah soal ideologi dan politik koperasi sudah dimiliki oleh aktivis-aktivis koperasi dan pendidikan ini perlu diperluas.

Kawan-kawan, tidak meragukan lagi, bersandar pada kekuatan rakyat, pada daya juangnya, daya ciptanya dan keperwiraannya, dipimpin oleh kader-kader dan anggota-anggota Partai yang lebih terdidik dengan teori Marxisme-Leninisme yang siap sedia secara militan berjuang mengabdi kepentingan rakyat di bawah pimpinan Comite Central yang bijaksana yang diketuai oleh Kawan D. N. Aidit yang tercinta, terlaksananya Program Partai ini adalah suatu hal yang pasti. Pengalaman menunjukkan, bahwa perpaduan kemampuan memimpin kader-kader Partai dengan kekuatan massa yang tak kunjung kering merupakan kekuatan raksasa yang mampu menaklukkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi.

Dalam hal memperbesar produksi bahan makanan, kita telah berhasil mencapai hasil 150 kuintal padi per-ha. Kalau tidak salah di Jabar mencapai hasil 225 kuintal. Sebelumnya hanya mencapai 16 kuintal di tempat-tempat yang sama. Dalam pembikinan rabuk, kita telah berhasil membikin rabuk kompos di beberapa tempat, memperbaiki saluran-saluran dan waduk-waduk air. Yang semua ini menunjukkan kemampuan rakyat yang tidak terbatas untuk menyelesaikan tugas-tugas nasional, tugas-tugas besar. Di atas segala-galanya untuk mengembangkan dan menenggali kekuatan rakyat adalah kebebasan demokrasi. Sungguh memalukan disamping Pemerintah menganjur-anjurkan pelaksanaan program sandang-pangan, nun jauh di sana di daerah Boyolali 2 orang kader Partai dihukum masing-masing satu bulan dan dua bulan, hanya karena bersama-sama rakyat membikin jembatan dan memperbaiki jalan yang justru sangat dibutuhkan untuk lancarnya perekonomian rakyat. Kejadian ini pahit, tetapi kenyataanya mengisi demokrasi terpimpin kita. Tanpa demokrasi tidak mungkin kita membangun negeri. Karena itu mutlak demokrasi harus kita pertahankan.

Berdasarkan keterangan-keterangan seperti yang saya kemukakan di atas, dengan penuh keyakinan menyatakan kesanggupan kami melaksanakan Program.

Maju terus untuk demokrasi dan kabinet Gotong-Royong!

Hidup CC Partai yang kolektif di bawah pimpinan Ketua Aidit!

Sekian.