Pidato Kawan Rewang

(Sekretaris CDB PKI Jawa Tengah)

Sumber: Bintang Merah Nomor Special Jilid II, Dokumen-Dokumen Kongres Nasional Ke-VI Partai Komunis Indonesia, 7-14 September 1959. Yayasan Pembaruan, Jakarta 1960


Kawan-kawan tercinta,

Perkenankanlah saya, atas nama delegasi Jawa Tengah menyatakan persetujuan saya sepenuhnya terhadap Laporan Umum yang telah disampaikan oleh Kawan D. N. Aidit yang berjudul “Untuk Demokrasi dan Kabinet Gotong-Royong”. (tepuk tangan). Dari gedung tempat kita berkongres ini saya dapat membayangkan bahwa anggota-anggota Partai dan massa Rakyat yang selama kurang lebih 6 bulan telah mengambil bagian dalam diskusi-diskusi Tesis daripada Laporan Umum ini, pasti akan menyambut hangat Laporan Umum yang menyoroti persoalan-persoalan ekonomi dan politik yang menjadi tuntutan mendesak dari Rakyat kita ini, sebagai sesuatu yang memberi harapan untuk mendekatkan Rakyat Indonesia kepada tujuannya untuk Indonesia yang merdeka penuh dan demokratis, yang bisa memberikan hidup yang aman dan tenteram kepada Rakyatnya.

14 tahun sudah Rakyat Indonesia hidup dalam Indonesia Merdeka, sebagai buah daripada perjuangannya yang perwira selama berpuluh-puluh tahun melawan imperialisme. Tetapi ternyata bahwa kemerdekaan Indonesia yang sudah berusia 14 tahun ini belum dapat membebaskan Rakyat Indonesia dari kemiskinan dan hidup yang serba pincang. Hal ini – sebagaimana telah telah dikupas dalam Laporan Umum – disebabkan karena kekuasaan imperialisme dan sisa-sisa feodalisme belum lenyap sama sekali dari bumi Indonesia. Laporan Umum, disamping menilai hasil-hasil perjuangan Rakyat selama periode antara Kongres Nasional ke-V Partai sampai ke Kongres Nasional ke-VI Partai sekarang ini, telah menunjukkan kenyataan-kenyataan yang tak dapat dibantah, yaitu bahwa imperialisme Belanda masih menguasai 20% dari wilayah Republik Indonesia, dan masih mempunyai kekuasaan di lapangan ekonomi yang vital yang menjadi sumber daripada pengaruh politiknya di Indonesia, misalnya kekuasaan Belanda di lapangan minyak tanah; bahwa sisa-sisa feodalisme masih bercokol di Indonesia dengan bentuknya yang paling menonjol adanya monopoli tanah oleh tuan-tuan tanah; dan bahwa imperialisme Amerika Serikat adalah musuh Rakyat Indonesia yang paling berbahaya, yang selalu mengancam kemerdekaan Indonesia. (tepuk tangan).

Berdasarkan kenyataan-kenyataan objektif yang telah diuraikan dalam Laporan Umum itu, tepat sekali kesimpulan yang telah ditarik bahwa kewajiban pembebasan nasional kita sekarang ialah membersihkan sisa-sisa kolonialisme Belanda, dan dengan teguh melawan kegiatan subversif Amerika Serikat dengan SEATO-nya, mencegah penanaman modal Amerika Serikat dan negeri-negeri imperialis lainnya, dan memperlakukan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat sama dengan perusahaan-perusahaan Belanda apabila Amerika Serikat terus-menerus mempersenjatai gerombolan kontra-revolusioner atau memberikan bantuan senjata kepada Belanda dalam agresinya terhadap Republik Indonesia. Kesimpulan ini tetap memungkinkan Partai memobilisasi Rakyat sebesar-besarnya guna melawan imperialisme Belanda, dan sekaligus membangkitkan kewaspadaan yang sebesar-besarnya di kalangan Rakyat terhadap bahaya yang telah secara langsung mengancam kemerdekaan Indonesia yaitu bahaya dari imperialisme Amerika Serikat yang merupakan musuh bebuyutan daripada bangsa-bangsa yang cinta kemerdekaan dan perdamaian, termasuk bangsa Indonesia.

Kawan-kawan,

Dalam membicarakan front nasional yang hingga sekarang ini masih tetap menjadi tugas urgen kita bersama, Laporan Umum selain menguraikan perkembangan dari kekuatan kepala batu, kekuatan tengah dan kekuatan progresif telah mengemukakan pengalaman-pengalaman yang sangat berharga bagi Partai untuk memperbaiki pekerjaan kita dalam menggalang front nasional. Analisa mengenai kekuatan tengah yang telah dikemukakan dalam Laporan Umum ini telah membikin kader-kader kita menjadi terang dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dalam kerja sama dengan kekuatan tengah, dan karena itu pasti memberikan dorongan kepada kader-kader Partai untuk bekerja lebih tekun dan lebih ulet, tidak mudah putus asa dan menjadi jengkel dalam menggalang front persatuan nasional.

Soal kerjasama dengan kekuatan tengah ini di daerah-daerah tertentu menjadi soal yang lebih hangat daripada daerah lainnya. Di daerah-daerah dimana kekuatan progresif secara relatif telah besar, kekuatan kepala batu sudah kecil, dan kekuatan tengah berada dalam pimpinan sayap kanannya, sering menimbulkan situasi seolah-olah yang berhadap-hadapan sebagai musuh itu ialah kekuatan progresif dan kekuatan tengah. Untuk kepentingan politiknya yang “menghambat kekuatan progresif”, sayap kanan yang memegang pimpinan dalam kekuatan tengah tidak jarang melakukan kompromi-kompromi yang tidak kenal malu dengan kekuatan kepala batu. Kompromi-kompromi yang tak kenal malu inilah yang membikin kekuatan kepala batu yang sesungguhnya kedudukannya sudah semakin terpencil masih juga bisa mendapatkan kedudukan-kedudukan penting dalam pimpinan-pimpinan Pemerintah Daerah dan dalam badan-badan lainnya. Kegiatan sayap kanan daripada kekuatan tengah dalam usahanya “menghambat” kekuatan progresif itu sedemikian rupa, sehingga perbuatan mereka itu tak ada bedanya dengan perbuatan kaum kepala batu yaitu serba menolak apa yang datang dari kaum Komunis. Sikap yang demikian inilah yang menimbulkan kesullitan-kesulitan di daerah-daerah dimana Partai memimpin Pemerintah Daerah. Mereka tidak suka melihat kaum Komunis yang telah mendapat kepercayaan Rakyat untuk memimpin Pemerintah Daerah itu dapat membuktikan kemampuannya. Dalam keadaan dimana sayap kanan dari kekuatan tengah sibuk berusaha “membatasi” kekuatan progresif, dan sudahtentu perbuatan mereka ini memberikan kesibukan kepada Partai kita untuk menghadapi perbuatan mereka, kekuatan kepala batu yang sudah kecil itu sering diabaikan dan dianggap sebagai sesuatu kekuatan yang tidak lagi berbahaya.

Laporan Kawan D. N. Aidit memberikan peringatan agar kita tidak mengabaikan kekuatan kepala batu. Ditunjukkan bahwa selama imperialisme masih mempunyai kekuasaan di negeri kita, berarti masih ada juga dasar bagi tumbuhnya kekuatan reaksioner (komprador); bahwa selama negeri kita masih setengah feodal, berarti masih ada dasar sosial dari adanya kaum reaksioner (kaum kepala batu) yang terdiri dari tuan-tuan tanah. Oleh karena itu, kekuatan kepala batu sedikit pun tidak boleh diremehkan. Garis kita – juga di daerah-daerah dimana kekuatan kepala batu sudah kecil – tetap seperti yang menjadi semboyan Kongres, yaitu: “Perbaiki pekerjaan front nasional, pencilkan lebih lanjut kekuatan kepala batu”.

Kita semua merasakan sedalam-dalamnya kesulitan-kesulitan yang dialami oleh kekuatan progresif untuk mengembangkan dirinya. Tidak ada jalan lain yang lebih tepat untuk menghadapi kesulitan-kesulitan itu kecuali apa yang telah dikemukakan dalam Laporan Umum, yaitu kita harus mempertinggi kewaspadaan dan mengeratkan serta meluaskan hubungan Partai dengan seluruh lapisan Rakyat. Ini berarti bahwa kita harus lebih bersungguh-sungguh melaksanakan tugas kita menggalang front nasional anti-imperialis yang berbasiskan persekutuan buruh dan tani anti-feodal di bawah pimpinan kelas buruh. Menggalang persekutuan buruh dan tani anti-feodal harus lebih sungguh-sungguh kita laksanakan. Dan pelaksanaan tugas ini hanya mungkin apabila kader-kader Partai seperti yang telah berulang-ulang diserukan oleh pimpinan Partai menjadi kampiun-kampiun dalam membela kepentingan Rakyat. Untuk persekutuan buruh dan tani anti-feodal yang kokoh, kader-kader Partai harus berusaha untuk menjadi kampiun-kampiun dalam membela kepentingan kaum tani. Kelalaian kita untuk membela kepentingan-kepentingan hidup Rakyat akan mengakibatkan tidak teratasinya kesulitan-kesulitan yang kita hadapi.

Kawan-kawan,

Soal lain yang saya ingin mengambil bagian dalam pembicaraan kita ini ialah sikap Partai terhadap Kabinet Sukarno-Juanda. Dalam Laporan Umum telah dirumuskan bahwa Partai akan dengan sekuat tenaga membantu pelaksanaan program Kabinet Sukarno-Juanda, selama Kabinet ini tidak menghalang-halangi perkembangan gerakan kemerdekaan dan gerakan demokratis, dan bahwa sokongan PKI kepada Kabinet ini adalah sokongan yang ikhlas dan kritis, berpedoman pada prinsip: menyokong politiknya yang maju, mengkritik politiknya yang ragu-ragu supaya menjadi maju, dan menentang menteri-menteri yang politiknya merugikan Rakyat. Sikap ini adalah tepat. Dan ketepatan sikap ini menjadi lebih terang sesudah diumumkannya manifesto politik Pemerintah. Diskusi-diskusi manifesto politik Pemerintah di kalangan kader-kader Partai sebagai pelaksanaan instruksi CC baru-baru ini, telah meresapkan kebenaran garis politik Partai ini.

Kita pun merasakan kebenaran bahwa Rakyat, terutama Rakyat pekerja sangat berkepentingan akan terlaksananya program Kabinet Sukarno-Juanda, dan karena itu bersedia untuk memberikan bantuan melaksanakan program Kabinet tersebut. Sebaliknya Rakyat mengharapkan dari Pemerintah, supaya segera memulihkan sepenuhnya kebebasan demokratis, agar supaya Rakyat dapat mengorganisasi diri dan melakukan gerakan-gerakan demokratis dan patriotik seluas-luasnya. Tanpa demokrasi, tanpa kebebasan bergerak bagi organisasi-organisasi Rakyat yang demokratis dan patriotik, tak mungkin massa Rakyat dimobilisasi. Dan tanpa dimobilisasinya massa Rakyat, tak mungkin program Kabinet Sukarno-Juanda dapat terlaksana. (tepuk tangan). Adanya kekangan hak-hak demokratis ternyata telah menimbullkan kejadian-kejadian yang sama sekali tidak bisa dimengerti oleh pikiran yang sehat. Di Boyolali kader-kader Partai dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Negeri karena melakukan kerja bakti memperbaiki jembatan dan memperbaiki saluran air. Mereka itu melakukan kerja bakti, dan hasilnya dapat dirasakan oleh Rakyat di daerah itu. Tetapi perbuatan yang menguntungkan Rakyat ini bahkan dihukum, oleh karena kerja bakti itu dianggap sebagai demonstrasi yang sekarang ini dilarang.

Kesungguhan Partai untuk membantu pelaksanaan program Kabinet Sukarno-Juanda, kesanggupan Partai untuk bersama-sama kaum tani memperbesar produksi bahan makanan yang antara lain telah terbukti dengan berhasilnya percobaan-percobaan menanam padi dengan 5 prinsip, usul kongkrit Partai untuk melepaskan Indonesia dari cengkeraman krisis ekonomi seperti yang secara jelas telah diuraikan dalam bab I Laporan Umum ini, akan menimbulkan kepercayaan yang lebih kuat lagi di kalangan Rakyat terhadap kemampuan Partai kita. (tepuk tangan). Kepercayaan yang lebih kuat akan kemampuan Partai ini berarti memperteguh keyakinan Rakyat bahwa Kabinet Gotong-Royong dimana kaum Komunis ikut duduk di dalamnya adalah kabinet terbaik untuk tingkat sekarang ini. (tepuk tangan).

Rakyat Indonesia telah mengalami kabinet yang silih-berganti sejak zaman KMB, yaitu kabinet-kabinet anti-Komunis dan kabinet-kabinet non-Komunis yang disokong PKI. Semua kabinet-kabinet itu telah gagal dalam memperbaiki keadaan ekonomi dan politik. Di daerah-daerah telah kurang lebih dua tahun lamanya Rakyat mengenal pemerintah-pemerintah daerah dimana kaum Komunis ikut serta atau bahkan memimpin pemerintah-pemerintah daerah. (tepuk tangan). Di Jawa Tengah misalnya dari 39 daerah tingkat II termasuk daerah Yogyakarta, hanya 3 daerah saja yang pemerintah daerahnya (DPD) tanpa Komunis. (tepuk tangan). Di sana ada sebelas Daerah Tingkat II di bawah pimpinan Komunis. Pemerintah-pemerintah daerah sekarang ini disusun untuk melaksanakan prinsip memberikan otonomi seluas-luasnya kepada daerah-daerah. Ide untuk memberikan otonomi seluas-luasnya ini sudah ada sejak tahun 1948, ketika UUD yang berlaku ketika itu ialah UUD 45. Tetapi meskipun demikian, hingga sekarang wewenang pemerintah-pemerintah daerah masih sangat sempit, dan wewenang yang masih sangat sempit ini pun selalu direcoki oleh elemen-elemen yang anti-demokrasi. Namun demikian, kaum Komunis yang mendapat kesempatan untuk memimpin beberapa pemerintah daerah telah berusaha sekeras-kerasnya untuk mengadakan perbaikan-perbaikan dalam batas-batas kemungkinannya. Di daerah-daerah ini Rakyat telah mendapat pengalaman tentang manfaatnya pemerintah-pemerintah daerah yang demokratis, dan telah mendapat pengalaman apa artinya bila kaum Komunis ikut memimpin pemerintahan atau memimpin pemerintahan. Betapa juga masih adanya kekurangan-kekurangan tetapi kaum Komunis telah melakukan segala sesuatu yang belum pernah terjadi ketika pemerintah-pemerintah daerah belum didemokratiskan atau ketika belum ada wakil-wakil Komunis dalam pemerintah-pemerintah daerah. (tepuk tangan). Memperjuangkan supaya tanah garapan kaum tani dari bekas tanah-tanah perkebunan yang dibumihanguskan segera disahkan sebagai hak milik kaum tani (tepuk tangan), mencegah pengusiran kaum tani yang sewenang-wenang, memperbaiki peraturan-peraturan soal-soal desa yang bersifat mendemokratiskan, membantu usaha-usaha untuk memperbesar produksi padi seperti telah ternyata di Klaten, perbaikan nasib pegawai, mengatur penduduk kota yang karena terpaksa telah mendirikan “rumah liar”, perbaikan kampung-kampung bersama Rakyat, dan sebagainya, dan sebagainya. Semua hal yang baik untuk Rakyat ini, yang telah diamalkan oleh orang-orang Komunis yang duduk dalam pemerintahan, tak akan dilupakan oleh Rakyat. (tepuk tangan). Apapun yang bisa terjadi dalam soal pemerintah daerah ini, tetapi segala yang baik yang telah diamalkan oleh orang-orang Komunis itu tetap akan tinggal di hati Rakyat. Pengalaman-pengalaman Rakyat ini sendiri makin hari tentu makin memperbesar barisan penyokong tuntutan pembentukan Kabinet Gotong-Royong. (tepuk tangan).

Kawan-kawan,

Kita semua kini berada di tengah-tengah Kongres yang mendemonstrasikan persatuan yang jaya dari Partai kita. Persatuan yang bulat dalam Partai kita yang telah dicerminkan dalam Kongres ini, adalah berkat hasil daripada pelaksanaan tugas-tugas pembangunan Partai yang diletakkan oleh Kongres Nasional ke-V Partai, yang dalam pelaksanaannya telah disempurnakan dengan lahirnya Plan 3 Tahun pertama di lapangan organisasi dan pendidikan.

Saya menyetujui tugas-tugas pembangunan Partai yang telah dikemukakan dalam Laporan Umum, yang pada pokoknya meneruskan tugas-tugas yang telah diletakkan oleh Kongres Nasional ke-V Partai. Titik berat yang diletakkan kepada pembangunan ideologi dalam meneruskan tugas pembangunan Partai sekarang ini adalah tepat, walaupun ini tidak berarti bahwa segi organisasi bisa diremehkan. Kita semua, saya kira merasakan bahwa segi ideologi sekarang ini menjadi aspek pokok dalam soal pembangunan Partai. Memang benar, persoalannya bukanlah karena kita belum melakukan usaha di lapangan ideologi, tetapi soalnya ialah karena pekerjaan kita belum cukup banyak dan belum cukup baik dalam membentuk ideologi anggota-anggota Partai.

Karena pekerjaan kita dalam membentuk ideologi anggota-anggota Partai belum cukup banyak dan belum cukup baik, maka sering timbul kejadian-kejadian di kalangan anggota-anggota dan bahkan juga terkadang di kalangan kader-kader Partai yang merugikan Partai, yang pada pokoknya mencerminkan munculnya ideologi yang tidak sah dalam Partai sebagai akibat daripada belum cukup baiknya pekerjaan pembentukan ideologi, seperti yang kemarin juga telah disampaikan dalam Laporan Umum. Di kalangan beberapa kawan yang mendapat kepercayaan dari Rakyat dan Partai untuk duduk dalam DPD, DPRD atau kedudukan lainnya bukannya lebih memperkuat Partai dan memperbesar pengabdiannya kepada Rakyat tetapi tenggelam dalam mengurusi kebutuhannya sendiri. Demikianlah kita sering melihat bermunculan individualisme di kalangan kader-kader yang merusak solidaritas Marxis yang menjadi dasar persatuan dalam Partai kita. Oleh sebab itu sangat tepatlah apa yang dirumuskan dalam Laporan Umum tentang pentingnya pendidikan ideologi dan pendidikan filsafat Materialisme Dialektik dan Histori.

Kawan-kawan tercinta,

Dalam hal mengoreksi kesalahan-kesalahan selama masa antara Kongres Nasional ke-V sampai Kongres Nasional ke-VII, menyetujui sepenuhnya koreksi CC terhadap Manifes Pemilihan Umum yang diputuskan oleh Kongres Nasional ke-V. Persetujuan ini didasarkan pada pendirian karena syarat-syarat untuk mencapai Demokrasi Rakyat pada saat itu tidak ada. Untuk tidak membikin berlarut-larutnya kesalahan, langkah CC yang mengoreksi itu sudah tepat.

Saya hanya mengemukakan satu pengalaman saja. Dalam soal pembangunan Partai ini khususnya dalam soal pembaruan Partai akan berbicara Kawan Musajid, anggota delegasi kami. Kami yakin bahwa putusan-putusan yang akan kita ambil dalam Kongres ini akan membekali kita semua dengan senjata yang ampuh dalam medan perjuangan yang terbentang dari Sabang sampai ke Merauke, medan perjuangan dari mana akan datang Indonesia yang Merdeka penuh dan demokratis. (tepuk tangan).

Hidup Kongres Nasional ke-VI Partai yang jaya! (tepuk tangan).