Pidato Kawan F. Rumambi

(Sulawesi Utara Tengah)

Sumber: Bintang Merah Nomor Special Jilid II, Dokumen-Dokumen Kongres Nasional Ke-VI Partai Komunis Indonesia, 7-14 September 1959. Yayasan Pembaruan, Jakarta 1960


Kawan-kawan,

Kongres kita yang jaya ini sudah mensahkan Laporan Umum Kawan Aidit, Konstitusi Partai dan Program Partai. Kesempatan ini kami hanya akan pergunakan untuk memberikan beberapa pengalaman Partai kita di daerah Sulawesi Utara Tengah di lapangan pembangunan organisasi Partai.

Dari Laporan Umum Kawan Aidit dapat kita ketahui bahwa perkembangan dan peluasan Partai kita sekarang disifatkan dalam dua kategori. Yang pertama ialah: perkembangan yang meluas, dan yang kedua: di beberapa pulau bukan saja meluas tapi juga sudah mulai mendalam dan berakar.

Dalam kategori mana perkembangan Partai kita di daerah Sulawesi Utara Tengah berada?

Bahwa secara objektif Partai kita di daerah Sulawesi Utara Tengah juga mendapat sambutan dari massa yang luas yang terdiri dari berbagai suku bangsa, ini dibuktikan oleh kenyataan bahwa hanya dalam tempo kurang dari 3 tahun sejak Partai di daerah Sulawesi Utara Tengah didirikan pada tahun 1952, Partai sudah berhasil keluar dari pemulihan umum sebagai Partai No. 5. Tetapi sampai pada permulaan tahun 1957 yaitu ketika kita harus melakukan perlawanan yang sengit terhadap diktator militer kontra-revolusioner Permesta, organisasi Partai di Sulawesi Utara Tengah belumlah cukup terkonsolidasi. Memang dalam periode ini di seluruh Ibukota Kabupaten sudah berdiri Comite Seksi, di sejumlah kota Kecamatan sudah ada CSS, di sejumlah desa sudah ada CR. Demikian juga dengan tersebarnya keanggotaan Partai. Tetapi baik organisasi maupun keanggotaannya tersebarnya kecuali belum meluas dan merata, juga anggota-anggota dan calon anggota belum terdidik baik. Kritik Kawan Aidit terhadap Comite-comite Partai yang lalai dalam pekerjaan meningkatkan calon anggota ke anggota sepenuhnya kena pada Partai di Sulawesi Utara Tengah. Malahan kita merasa bahwa lebih dari Comite-comite Partai di daerah-daerah lain kritik Kawan Aidit ini harus lebih-lebih diperhatikan oleh Partai di daerah Sulawesi Utara Tengah. Mengapa? Karena di Sulawesi Utara Tengah soalnya bukan hanya kelalaian dalam meningkatkan, sehingga jumlah keanggotaan Partai bagian terbesarnya adalah calon anggota, lebih daripada itu, banyak dari anggota dan calon anggota belum terorganisasi ke dalam grup-grup. Bukan hanya itu. Dalam pekerjaan keorganisasian ada kekeliruan-kekeliruan yang serius. Untuk menyebutkan saja beberapa contoh dapat dikemukakan sebagai berikut.

Banyak juga jumlahnya orang-orang yang telah menyatakan dirinya masuk Partai, bahkan sudah ikut dalam kampanye pemilihan umum untuk memenangkan Partai, tetapi kedudukannya sebagai calon anggota belum dikonkretkan, sesuai dengan ketentuan-ketentuan Konstitusi Partai. Ya, juga ada yang sudah terpilih menjadi fungsionaris di sesuatu Comite sebelum konkretisasi keanggotaannya ditetapkan oleh Comite yang bertanggung jawab.

Contoh lain. Kawan Lukman dalam menjelaskan perubahan Konstitusi antara lain mensinyalir adanya gejala yang mengambil gampangnya saja dalam meningkatkan seseorang calon anggota menjadi anggota, yaitu hanya dengan memperhatikan kecakapan dan aktivitas yang lebih cepat tampak dari seseorang calon anggota yang sedikit atau banyak mempunyai pengetahuan sekolah. Di Sulawesi Utara Tengah masih ada yang lain lagi. Ada penerimaan anggota Partai yang tidak melalui masa calon, artinya, terus sekali disumpah sebagai anggota ketika formulir permintaan menjadi anggota diterima. Alasan, karena orang yang bersangkutan ini dibutuhkan untuk menjadi fungsionaris Partai, karena di daerahnya sudah akan dibentuk Comite. Demikianlah beberapa contoh. Walaupun demikian contoh-contoh yang agak “menggelikan” ini bukanlah merupakan gejala umum dalam Partai di Sulawesi Utara Tengah, tetapi karena persoalannya cukup serius maka harus diberikan perhatian yang serius pula. Maka itu kritik Kawan Aidit sekali lagi, harus lebih diperhatikan oleh Partai di Sulawesi Utara Tengah terutama kader-kadernya.

Pendeknya dapat disimpulkan bahwa selama periode 1952-1957, yaitu sejak Partai di Sulawesi Utara Tengah didirikan sampai pada waktu kita harus melakukan perjuangan yang berat melawan kaum pemberontak Permesta, pada hakikatnya perkembangan Partai di Sulawesi Utara Tengah belumlah perkembangan dari suatu organisasi Komunis, tetapi barulah merupakan suatu “gerakan Komunis” semata-mata.

Selama periode ini, walaupun waktu-waktu itu sudahlah permulaan dari zaman Sputnik, tetapi pekerjaan pembangunan Partai di daerah Sulawesi Utara Tengah masih berada pada zaman yang jauh di belakang. Cobalah kawan-kawan gambarkan. Dalam keadaan organisasi yang beginilah ketika kita dipanggil pula oleh sejarah untuk melawan kebuasan diktator militer kontra-revolusioner Permesta.

Dan bagaimana juga kaum Komunis di Sulawesi Utara Tengah berhak untuk merasa bangga karena walaupun terancam oleh resiko yang berat kaum Komunis Sulawesi Utara Tengah tidak mundur ketika menghadapi pemberontak, yang dipersenjatai secara lengkap dan modern oleh imperialis Amerika Serikat. Memang, benar kata Kawan Aidit. Pada mulanya debaran jantung terasa berdetak cepat. Tapi ini hanya sebentar saja. Sesudah itu di bawah pimpinan kaum Komunis yang heroik rakyat yang patriotik berangsur-angsur dapat mempersatukan diri lagi, lalu maju tak gentar membasmi penyerang, menyerang serangan biadab dari diktator militer kontra-revolusioner Permesta. Jangka waktu perjuangan melawan pemberontak tidaklah begitu panjang. Tapi bicara perkara pengalaman, 1 tahun pengalaman melawan kontra-revolusioner bersenjata ini adalah jauh lebih kaya dari 4 tahun pengalaman sebelumnya dalam masa damai. Dan di sini, untuk kesekian kalinya kebenaran hukum dialektik Marxis lebih cepat mendapat kata terakhir, bahwa “Kaum Komunis dalam perjuangannya yang terus-menerus melawan kaum kontra-revolusioner bukan saja mengubah keadaan tetapi juga bersamaan dengan itu mengubah pula dirinya sendiri”. Demikianlah kawan-kawan, berkat gemblengan dan pengalaman yang tidak sedikit yang didapat dalam perjuangan melawan kontra-revolusioner Permesta ini, kaum Komunis Sulawesi Utara Tengah sekarang sudah lebih jelas melihat kelemahan-kelemahannya, kesalahan-kesalahannya. Dan sekarang Partai di daerah Sulawesi Utara Tengah dengan tekad bulat telah mengambil keputusan untuk melikuidasi periode 1952-1957, periode “pandai besi” dalam pembangunan Partai.

Sekarang kawan-kawan, dengan sadar akan tanggung jawab Komunis kita, kami dapat memberitahukan pada Kongres yang mulia ini, bahwa Partai kita di Sulawesi Utara Tengah sejak Februari 1959 sudah memulai satu periode baru dalam pembangunannya ialah “periode pembangunan Organisasi Komunis”. Hingga sekarang, barulah 6 bulan sejak Partai di Sulawesi Utara Tengah menempuh periode baru ini. Tetapi beberapa hasil pokoknya sudah dapat kami beritahukan pada kawan-kawan. Yang perlu disebut antara lain:

Pertama, terutama sekali sesudah CDB Sulawesi Utara Tengah pulih kembali, demikian juga pemulihan seluruh tingkat organisasi Partai di kota Manado juga menjadi basis dari CDB Sulawesi Utara Tengah, maka keadaan Partai yang sebelumnya merangkak jauh di belakang perkembangan situasi yang berkembang cepat sudah dapat kita atasi. Dan sekarang Partai kita sudah tampil lagi ke depan memegang inisiatif.

Kedua, dalam pekerjaan menggalang kerjasama dengan kekuatan tengah yang demokratis sebagai salah satu bagian dari pekerjaan Partai menggalang Front Persatuan Nasional, usaha-usaha kita sudah mulai mengalami kemajuan baru. Kemajuan ini mulai ditandai oleh adanya aksi-aksi bersama antara kaum progresif dan kekuatan tengah beserta Angkatan Perang yang Patriotik dalam mendukung dekrit Presiden Soekarno. Melalui forum kerja sama ini tuntutan Partai kita agar operasi pembasmian terhadap pemberontak dipercepat dan untuk ini rakyat terutama para partisan diturutsertakan dengan konsekuen pada pokoknya sudah diterima dan sudah menjadi program bersama.

Ketiga, sejumlah kader-kader Partai sudah mulai terdidik di Sekolah-sekolah Partai dan Kursus-kursus Partai. Tentu kawan-kawan akan bertanya: Faktor-faktor apakah yang telah menyebabkan timbulnya periode baru bagi perkembangan Partai di daerah Sulawesi Utara Tengah?

Pertama kawan-kawan, sebagai faktor umum ialah, karena tepatnya garis-garis umum Partai yang diletakkan oleh Kongres Nasional ke-V dan karena itu telah membawa kemajuan dalam gerakan untuk kemerdekaan nasional yang penuh dan demokrasi di negeri kita. Adalah tepat sekali bahwa garis umum yang sudah diletakkan oleh Kongres Nasional ke-V itu dan yang telah teruji kebenarannya telah ditetapkan kembali oleh Kongres Nasional ke-VI dari Partai kita sekarang sebagai pedoman umum dari seluruh kegiatan kita selanjutnya.

Kedua, sebagai akibat yang wajar dari sikap teguh Partai kita di Sulawesi Utara Tengah yang sejak semula bersikap tegas terhadap pemberontak sehingga rakyat patriotik Sulawesi Utara Tengah sudah tambah lagi berhimpun di sekeliling Partai kita.

Sedangkan faktor ketiga, dan faktor inilah yang sudah menjadi sebab langsung dari timbulnya periode baru yang menggembirakan itu ialah: mulai dijalankannya Plan 3 Tahun Pertama Organisasi dan Pendidikan dengan “Plan 7 ½ Bulan” yang digariskan CDB Sulawesi Utara Tengah Desember 1958. Sejak Plan ini mulai dijalankan, maka mulai terjadilah perubahan yang cepat dari perkembangan Partai kita di Sulawesi Utara Tengah. Tepat sekali apa yang dikatakan Kawan Aidit dalam Laporannya bahwa, keputusan Sidang Pleno ke-IV CC untuk memimpin perkembangan Partai dengan mengadakan Plan 3 Tahun Pertama tentang Organisasi dan Pendidikan adalah keputusan yang bersejarah. Timbulnya periode baru sebagai akibat langsung dari mulai dijalankannya Plan, dengan sendirinya mempunyai arti historis bagi perkembangan Partai di Sulawesi Utara Tengah. Yang terutama sekali telah memainkan peranan yang penting dalam pelaksanaan Plan ialah, dilaksanakannya Plan Pendidikan. Pendidikan telah menyebabkan pasangnya kegiatan kader. Keyakinan terhadap kemenangan perjuangan rakyat untuk kemerdekaan nasional yang penuh, demokrasi dan perdamaian dunia, tambah diperteguh. Demikian juga keyakinan terhadap hari depan yang pasti dan Komunisme tambah kuat. Sesudah menerima pendidikan ada kader yang berkata: “Sebelum menerima pendidikan sesungguhnya saya sudah ‘mati’. Tapi sesudah menerima pendidikan saya merasa hidup kembali”. Kegiatan yang timbul pada hakikatnya adalah bentuk pernyataan terima kasih yang konkret kepada Partai yang sudah memberikan pendidikan yang sangat berguna pada mereka. Cara kerja yang lama yang mengambil sesuatu dari sistem permainan primitif dari suatu kesebelasan amatir, yaitu sistem “di mana bola ke situ semua tenaga kesebelasan dikerahkan” berangsur-angsur sudah mulai diganti dengan cara-kerja bersegi banyak. Liberalisme dan amaturisme bukan lagi cukup dibenci dan dikata-katai, tetapi sudah mulai dikikis secara wajar, yaitu dikikis dengan peranan kerja. Demikian pula persatuan intern Partai mulai tergalang secara wajar —secara ilmiah. Pendeknya pelaksanaan Plan telah mendorong kemajuan melompat bagi perkembangan Partai. Maka itu, ketika kepada kami ditanyakan, apa yang menurut kawan-kawan akan merupakan kunci dalam melanjutkan tugas pembangunan Partai, secara khusus kami jawab: Teruskan bekerja dengan Plan 3 Tahun, sedangkan pelaksanaannya akan kami beri tekanan pada pelaksanaan Plan Pendidikan.

Kawan-kawan. Dipedomani oleh hasil-hasil Kongres ke-VI Partai kita yang jaya ini dan di bawah pimpinan Comite Central yang Leninis dengan Ketuanya Kawan Aidit yang teruji dan tepercaya, kaum Komunis Sulawesi Utara Tengah akan berusaha dengan segala kemampuan yang ada padanya untuk memberikan andil yang sebesar-besarnya dalam melaksanakan tugas-tugas Partai kita yang mulia: Dengan PKI di depan meneruskan perjuangan untuk Indonesia yang merdeka penuh dan demokratis; memperbaiki pekerjaan front nasional dan memencilkan lebih lanjut kekuatan kepala batu; memperkuat front internasional anti-kolonial dan cinta-damai; dan, melanjutkan pembangunan Partai di seluruh negeri yang bersatu erat dengan massa, yang terkonsolidasi di lapangan ideologi, politik dan organisasi. Dan, seperti dikatakan oleh Kawan Njoto keempat tugas di atas pertama harus kita abdikan pada pelaksanaan tugas poros yang mendesak sekarang ini, ialah: “Untuk Demokrasi dan Kabinet Gotong-Royong”.

Hidup Partai Komunis Indonesia yang jaya!