Sosialisme Hari Ini

dan Hari Esok Bangsa-bangsa

Depagitprop CC PKI


Sumber: Sosialisme Hari Ini dan Hari Esok Bangsa-Bangsa

Penerbit: Pustaka Marxis 1 , Depagitprop CCPKI, Jakarta 1963.


Revisionisme Pasti Kalah!
Kekuatan Progresif Pasti Menang!

 

(Pidato Wakil Ketua II CC PKI Kawan Njoto,

Ketua Delegasi Persahabatan CC PKI,

dalam Kongres ke XII Partai Komunis Cekoslowakia

yang diadakanpada tanggal 20-24 November 1962)

Kongres yang mulia,

Kawan-kawan yang tercinta,

Terimalah dengan ini salam hangat dari Rakyat Indonesia yang berjuang kepada Rakyat Cekoslowakia yang berjuang!

Comite Central Partai Komunis Indonesia menugaskan saya untuk menyampaikan salut dari lebih dua juta Komunis Indonesia kepada Partai Komunis Cekoslowakia.

Rakyat Cekoslowakia dan Rakyat Indonesia dalam waktu yang bersamaan, yaitu di tahun 1945 membebaskan diri dari masing-masing fasisme Jerman dan Jepang. Sekalipun revolusi kami belum merampungkan tugas-tugasnya sampai ke akar-akarnya, sedang revolusi demokratis tumbuh menjadi revolusi sosialis yang berhasil, tetapi kedua rakyat dan kedua republik kita senantiasa mempunyai hubungan persahabatan yang sangat baik. Ketika republik kami masih muda, Cekoslowakia adalah negara Demokrasi Rakyat pertama yang mengakui dan membuka hubungan diplomatik dengan Republik Indonesia. Ketika baru-baru ini perjuangan pembebasan Irian Barat memuncak dan kaum kolonialis Belanda berkeras kepala karena dibantu oleh kaum imperialis Amerika dengan Armada ke VII-nya, Cekoslowakia Sosialis bersama-sama negeri-negeri Sosialis lainnya memberi republik kami bantuan-bantuan nyata, bahkan juga senjata dan bantuan-bantuan militer lainnya. Ada pepatah Indonesia yang berbunyi, “Ada gula ada semut”. Tidak sukar mencari sahabat di waktu senang. Tetapi hanya sahabat di waktu susahlah sahabat sejati, dan Cekoslowakia, negeri-negeri Sosialis lainnya, Partai-Partai Komunis dan kekuatan progresif di seluruh dunia, adalah sahabat-sahabat sejati kami.

Di bawah pimpinan Partai Komunisnya, Rakyat Cekoslowakia kini maju dari satu kemenangan ke kemenangan lainnya. Angka-angka ekonomi, kebudayaan, maupun militer kawan-kawan berbicara sendiri. Kami selalu menganggap perjuangan kawan-kawan perjuangan kami sendiri, kemenangan kawan-kawan kemenangan kami sendiri. Inilah sebabnya mengapa kami pun ikut merasakan kesukaran-kesukaran dan kekurangan-kekurangan yang kini kawan-kawan hadapi. Tetapi, seperti dikatakan Kawan Aidit, ada dua macam kesukaran – kesukaran kita kaum revolusioner dan kesukaran kaum imperialis dan kaum reaksioner lainnya. Kesukaran kita kesukaran sementara yang akhirnya pasti teratasi, sedang kesukaran mereka kesukaran permanen dan hanya akan berakhir bersama dengan berakhirnya riwayat mereka. Ya, kesukaran kita adalah kesukaran untuk mencapai yang baru, sedang kesukaran mereka adalah kesukaran untuk mempertahankan yang lama; kesukaran kita adalah kesukaran menuju kemenangan, kesukaran mereka adalah kesukaran menuju kekalahan.

Perkenankanlah saya sekarang membacakan pesan dari Comite Central Partai kami:

“Kepada Kongres XII Partai Komunis Cekoslowakia,

Kawan-kawan yang tercinta,

Kongres kawan-kawan ini penting sekali artinya, karena ia bertugas membuka prospek baru bagi perkembangan lebih lanjut Sosialisme di Cekoslowakia. CC PKI mengharap yang sebaik-baiknya bagi Kongres kawan-kawan dan mengharap bahwa Kongres akan berhasil dalam meneguhkan lebih lanjut Sosialisme Cekoslowakia sehingga laksana Tatra-tinggi yang tangguh itu, dan dalam memberi pukulan-pukulan terhadap imperialisme serta memperkuat gerakan kelas buruh internasional, untuk perdamaian, kemerdekaan, demokrasi dan Sosialisme.

Kecepatan kemajuan seperti di Cekoslowakia sekarang tidaklah mungkin terjadi di negeri-negeri kapitalis, pun tidak dalam impian kapitalis. Keunggulan Sosialisme sekarang bukan hanya bisa dibayangkan, tetapi bisa diraba. Kubu Sosialis bertambah kuat secara ekonomi, kebudayaan maupun militer. Rakyat-rakyat Asia, Afrika, Amerika Latin memberikan pukulan-pukulan dengan tak henti-hentinya kepada benteng-benteng imperialisme dunia, terutama imperialisme AS. Sosialisme kini tidak hanya ada di Eropa dan Asia, tetapi juga di Amerika Latin – di Kuba heroik. Kini ada dua negara Sosialis yang besar: Uni Soviet dan RRT. Disamping itu, seperti dikatakan dalam semboyan PKUS menyongsong ulang tahun ke-45 Revolusi Oktober baru-baru ini, Cekoslowakia, RDD, Polandia, Rumania, Hongaria, Bulgaria, Albania, Mongolia, RRDK, RDV, dan Kuba kini sedang membangun Sosialisme. Dan perjuangan kelas buruh di Eropa Barat, di Amerika Utara, di Australia dan di mana-mana juga mengalami kemajuan yang menggembirakan. Semua ini membuktikan bahwa kekuatan-kekuatan baru yang sedang tumbuh adalah tak terkalahkan, sedangkan kekuatan-kekuatan lama yang masih bercokol pasti akan kalah. Ya, semuanya ini membuktikan bahwa kekuatan rakyat bisa tidak terbatas, sedangkan kekuatan-kekuatan musuh-musuh rakyat bukannya tidak terbatas. Dengan Deklarasi Moskow 1957 dan Pernyataan Moskow 1960 Partai-Partai Komunis dan Buruh seluruh dunia mempunyai senjata ampuh untuk menempa persatuan dalam barisannya masing-masing di jalan revolusioner, dengan panji-panji penghapusan penghisapan atas manusia oleh manusia.

Kaum imperialis tak menyimpan-nyimpan waktu dan tenaga untuk memecah-belah kita dan untuk menjalankan politik neo-kolonialismenya. Mereka memakai cara kasar dan halus, menipu dan menyuap, memikat-mikat dan menggertak-gertak. Begitulah misalnya pernah mereka katakan bahwa di kepulauan Maluku, Indonesia Timur ada “pangkalan-pangkalan Soviet”, bahwa pembom IL-28 dan TU-16 milik RI adalah “senjata-senjata agresif” dan macam-macam lagi. Tetapi karena kampanye imperialis ini kita lawan dan telanjangi, dan karena tingkah laku mereka seperti pemboman pilot-pilot AS antara lain Allan Pope atas Rakyat Maluku membikin rakyat Indonesia kian marah terhadap imperialisme AS, maka kongkalikong imperialis AS di Indonesia bisa dilawan dan didesak mundur oleh kekuatan front nasional Rakyat Indonesia. Juga ocehan mereka seakan-akan Belanda terusir dari Irian Barat karena “kebaikan hati Amerika” kami kupas habis-habisan, karena yang sesungguhnya menentukan dalam pembebasan Irian Barat adalah perjuangan Rakyat Indonesia sendiri yang antara lain menerjunkan hampir 3.000 pasukan payung ke Irian Barat serta bantuan negeri-negeri Sosialis dan Rakyat-rakyat Asia, Afrika, Amerika Latin serta kekuatan progresif sedunia, termasuk kekuatan progresif di Nederland.

Sekarang di Indonesia persatuan Nasakom bertambah kuat, juga persekutuan buruh dan tani makin kuat. Semua kekuatan ini dengan mengibarkan semboyan Presiden Sukarno “Kita cinta damai, tetapi kita lebih cinta kemerdekaan” menyokong setiap perjuangan anti-imperialis, apakah ia terjadi di Jepang, di Aljazair atau di mana pun. Mereka menyokong 5 pasal tuntutan Fidel Castro dan mereka menyokong sikap Tiongkok dalam sengketa perbatasan RRT-India.

Seperti dikatakan oleh Lenin yang besar, omong kosong melawan imperialisme jika tidak dibarengi dengan melawan opotunisme. Maka itu tepat sekali Pernyataan Moskow 1960 yang menyerukan diperhebatnya perjuangan melawan revisionisme, bahaya terpokok gerakan kelas buruh dewasa ini, serta dogmatisme dan sektarisme. Kaum revisionis Yugoslavia belakangan ini mempergiat aktifitas pecah-belahnya, juga di Indonesia. Mereka bersikap baik hati terhadap usaha-usaha pembentukan negara Malaysia, yang tidak lain adalah usaha pengepungan imperialis terhadap Indonesia. Mereka berusaha menyabot Konferensi A-A ke II serta Konferensi Buruh Asia-Afrika dengan dalih bahwa Konsepsi A-A “sudah kolot”. Ini tak mengherankan kaum Komunis Indonesia sedikit pun, karena Marxisme-Leninisme pun mereka anggap “kolot”. Tetapi aksi-aksi revisionis Yugoslavia pasti akan kalah, sama pastinya seperti aksi-aksi revolusioner Rakyat-rakyat Asia-Afrika pasti akan menang.

Mars Kubu Sosialis, mars Asia-Afrika-Amerika Latin, mars kekuatan progresif sedunia, mars kekuatan-kekuatan baru yang sedang tumbuh adalah marsnya sejarah. Hari depannya pun jadinya hari depan sejarah, kepastian kemenangannya kepastian kemenangan sejarah.

Bulan Januari 1963 ini Presiden kawan-kawan Kawan Novotny akan ke Indonesia, sebagai kunjungan balasan atas kunjungan Presiden Sukarno ke Cekoslowakia. Pasti kunjungan ini akan memperkuat lebih lanjut hubungan persahabatan kedua republik dan rakyat kita, pasti ia akan memperkuat lebih lanjut persatuan kekuatan-kekuatan baru yang sedang tumbuh.

Kongres ke VII Partai Komunis Cekoslowakia – Hidup!

Persahabatan Cekoslowakia-Indonesia – Hidup!

Marxisme-Leninisme – Hidup!

Jakarta, 25 November 1962

Ketua CC PKI

D. N. Aidit

Demikianlah, kawan-kawan yang tercinta, pesan CC Partai kami kepada Kongres kawan-kawan yang mulia ini. Izinkanlah saya sebagai penutup menyerahkan tanda mata atas nama CC PKI senjata nasional rakyat kami – sebilah keris.

Terima kasih.