Komunisme “Sayap Kiri” – Penyakit Kekanak-kanakan

Lenin (1920)


I. DALAM PENGERTIAN APA KITA DAPAT BERBICARA MENGENAI SIGNIFIKANSI INTERNASIONAL REVOLUSI RUSIA?

Di bulan-bulan pertama setelah kaum proletar Rusia memenangkan kekuasaan politik (25 Oktober [7 November], 1917), mungkin kelihatannya perbedaan yang sangat besar antara Rusia yang terbelakang dengan negara-negara maju di Eropa Barat akan membuat revolusi proletar di negara-negara yang disebut terakhir ini hanya memiliki sedikit kemiripan dengan revolusi kita. Kita sekarang memiliki cukup banyak pengalaman internasional, yang menunjukkan dengan sangat jelas bahwa fitur-fitur fundamental tertentu dalam revolusi kita memiliki signifikansi yang tidak bersifat lokal, atau unik secara nasional, atau Rusia saja, melainkan internasional. Di sini saya tidak sedang berbicara mengenai signifikansi internasional dalam pengertian yang luas: tidak hanya beberapa tetapi semua fitur utama revolusi kita, dan banyak fitur sekundernya, memiliki signifikansi internasional dalam arti pengaruhnya terhadap semua negara. Saya berbicara mengenai signifikansi internasional dalam pengertian yang paling sempit, di mana signifikansi internasional berarti validitas internasional atau keniscayaan historis pengulangan, dalam skala internasional, apa yang telah terjadi di negeri kita. Harus diakui bahwa fitur-fitur fundamental tertentu revolusi kita memang memiliki signifikansi demikian.

Tentu saja, akan sangat keliru bila kita membesar-besarkan kebenaran ini dan menerapkannya di luar fitur-fitur fundamental revolusi kita. Juga akan keliru bila kita melupakan fakta bahwa, segera setelah kemenangan revolusi proletar di setidaknya salah satu negara maju, sebuah perubahan tajam mungkin akan terjadi: Rusia akan berhenti menjadi acuan dan sekali lagi akan menjadi negara terbelakang (dalam pengertian “Soviet” dan sosialis).

Akan tetapi, pada momen saat ini dalam sejarah, model Rusia-lah yang mengungkapkan ke semua negara sesuatu – dan sesuatu yang sangat signifikan – tentang masa depan mereka yang dekat dan tak terelakkan. Lapisan maju kelas buruh di semua negara telah lama menyadari ini; biasanya mereka memahami ini dengan naluri kelas revolusioner mereka daripada menyadarinya. Di sinilah letak “signifikansi” internasional (dalam arti yang sempit) kekuasaan Soviet dan dasar-dasar teori dan taktik Bolshevik. Para pemimpin “revolusioner” Internasional Kedua, seperti Kautsky di Jerman dan Otto Bauer serta Friedrich Adler di Austria, telah gagal memahami ini, dan karena itulah mereka terbukti menjadi kaum reaksioner dan pendukung terburuk oportunisme dan pengkhianatan sosial. Pamflet anonim berjudul Revolusi Dunia (Weltrevolution), yang terbit di Wina pada 1919 (Sozialistische Bücherei, hal. 11; Ignaz Brand[1]), dengan sangat jelas mengungkap seluruh pemikiran dan seluruh gagasan mereka, atau, lebih tepatnya, seluruh kebodohan, formalisme, kedangkalan, dan pengkhianatan mereka terhadap kepentingan kelas buruh – dan, terlebih lagi, semua ini mereka lakukan dengan kedok “membela” gagasan “revolusi dunia”.

Namun, kita akan membahas pamflet ini dengan lebih rinci di lain kesempatan. Di sini kita hanya akan mencatat satu poin lagi: di masa lalu, ketika dia masihlah seorang Marxis dan bukan pembelot, Kautsky, yang mengkaji masalah ini sebagai seorang sejarawan, telah meramalkan kemungkinan munculnya situasi di mana semangat revolusioner kaum proletar Rusia akan menjadi contoh bagi Eropa Barat. Ini ditulisnya pada 1902 untuk Iskra[2] yang revolusioner, dengan judul “Bangsa Slav dan Revolusi”. Inilah yang ia tulis dalam artikel tersebut:

“Pada saat ini [berbeda dengan tahun 1848],[3] tampaknya bangsa Slav tidak hanya telah masuk ke dalam barisan bangsa revolusioner, tetapi juga pusat pemikiran revolusioner dan aksi revolusioner semakin bergeser ke bangsa Slav. Pusat revolusi tengah bergeser dari Barat ke Timur. Pada paruh pertama abad kesembilan belas, pusat revolusi ada di Prancis, dan kadang-kadang di Inggris. Pada 1848, Jerman juga bergabung ke dalam barisan bangsa revolusioner.... Abad yang baru ini telah dimulai dengan peristiwa-peristiwa yang menunjukkan bahwa kita sedang mendekati pergeseran pusat revolusi yang lebih lanjut, yaitu ke Rusia.... Rusia, yang telah meminjam begitu banyak inisiatif revolusioner dari Barat, sekarang mungkin siap menjadi sumber energi revolusioner bagi Barat. Gerakan revolusioner Rusia yang sekarang sedang berkobar mungkin akan terbukti menjadi cara yang paling ampuh untuk mengusir semangat filistinisme yang lembek dan politik pragmatis yang mulai menyebar di tengah-tengah kita, dan mungkin akan membuat semangat juang dan pengabdian yang penuh gairah pada cita-cita mulia kita berkobar kembali. Bagi Eropa Barat, Rusia sudah bukan lagi benteng reaksi dan absolutisme. Saya pikir yang terjadi saat ini justru sebaliknya. Eropa Barat tengah menjadi benteng reaksi dan absolutisme bagi Rusia.... Kaum revolusioner Rusia mungkin sudah sejak lama dapat menumbangkan tsar jika mereka tidak harus pada saat yang sama melawan sekutunya tsar – yaitu, kapital Eropa. Mari kita berharap kali ini mereka akan berhasil mengatasi kedua musuh tersebut, dan ‘Aliansi Suci’ yang baru ini akan kolaps lebih cepat dibandingkan aliansi-aliansi sebelumnya. Bagaimanapun perjuangan di Rusia saat ini akan berakhir, darah dan penderitaan para martir yang, sayangnya, akan ada dalam jumlah yang sangat besar, tidak akan sia-sia. Mereka akan menyuburkan tunas-tunas revolusi sosial di seluruh dunia yang beradab dan membuatnya tumbuh dengan lebih subur dan cepat. Pada 1848, bangsa Slav adalah udara beku yang mematikan bunga-bunga musim semi rakyat. Mungkin mereka sekarang ditakdirkan menjadi badai yang akan memecahkan kebekuan reaksi dan membawa musim semi baru dan membahagiakan bagi seluruh bangsa di dunia” (Karl Kautsky, “Bangsa Slav dan Revolusi”, Iskra, koran revolusioner Sosial-Demokratik Rusia, No. 18, 10 Maret, 1902).

Betapa baiknya Karl Kautsky menulis delapan belas tahun yang lalu!


Keterangan:

[1] Ignaz Brand, Socialist Library, Vol. 11.

[2] Iskra lama – koran Marxis ilegal pertama di Rusia. Koran ini didirikan oleh V.I. Lenin pada 1900 dan memainkan peran menentukan dalam pembentukan partai Marxis revolusioner kelas buruh di Rusia. Edisi pertama Iskra diterbitkan di Leipzig, Jerman pada Desember 1900, dan edisi-edisi selanjutnya diterbitkan di Munich. Mulai dari Juli 1902, diterbitkan di London, dan setelah musim semi 1903 di Jenewa.

Lewat inisiatif Lenin dan partisipasinya, staf editorial Iskra merumuskan draf Program Partai (terbit di Iskra No. 21), dan menyiapkan Kongres PBSDR Kedua di mana partai Marxis revolusioner Rusia benar-benar didirikan.

Segera setelah Kongres Kedua, kaum Menshevik, yang didukung oleh Plekhanov, memenangkan kendali atas Iskra. Dimulai dari edisi No. 52, Iskra sudah bukan lagi organ kaum Marxis revolusioner.

[3] Sisipan dalam tanda kurung siku di dalam kutipan adalah oleh Lenin.