Keluarga Suci

Marx dan Engels (1845)


BAB II

KRITIK KRITIS SEBAGAI PEMILIKPENGGILINGAN, [2]
ATAU
KRITIK KRITIS DALAM PERSON HERR JULES FAUCHER

Setelah merendahkan dirinya pada omong-kosong dalam bahasabahasa asing dan dengan demikian memberikan jasa-jasa paling besar pada kesadaran-diri, dan bersamaan dengan itu membebaskan dunia dari pauperisme, Kritik bahkan merendahkan dirinya pada omong-kosong dalam “praktek” dan “sejarah.” Ia menguasai “Masalah-masalah Inggris dewasa ini” dan memberikan pada kita suatu “Bagan kritis sejati mengenai Sejarah Industri Inggris.”

Kritik yang berswa-sembada, yang lengkap dan sempurna, dengan sendirinya tidak boleh mengakui sejarah sebagaimana itu sesungguhnya terjadi, karena itu akan berarti mengakui massa yang rendah itu dalam segala kemassalannya yang padat, padahal persoalannya adalah menebus massa itu dari kemassalannya. Oleh karenanya sejarah telah dibebaskan dari kepadatannya, dan Kritik, yang mempunyai suatu sikap bebas terhadap obyeknya, menghimbau sejarah, dengan berkata: Anda semestinya terjadi secara demikian dan demikian! Semua hukum Kritik mempunyai kekuatan retro-aktif: sejarah berkelakuan berbeda sekali pada sebelum dan sesudah dekret-dekret Kritik. Karenanya sejarah padat, sejarah yang disebut sejarah sesungguhnya, sangat menyimpang dari sejarah Kritis, sebagaimana dalam kasus Literatur-Zeitung No.VII dari halaman 4 dan seterusnya.

Dalam sejarah kemassalan “tidak terdapat kota-kota industri” pada sebelum terdapatnya “pabrik-pabrik”; tetapi di dalam sejarah Kritis; dimana sang putera mendapatkan bapaknya, seperti yang sudah pada “Hegel,” “Manchester,” “Bolton” dan “Preston” adalah kota-kota industri yang maju bahkan sebelum pabik-pabrik pikiran orang. Dalam sejarah sesungguhnya, industri katun menjadi didirikan atas mesin-pintal ( jenny) Hargreaves dan mesin-pintal bulu-domba ( throstle) Arkwright, sedangkan mesin pintal-halus (mule) Crompton hanya suatu perbaikan atas mesin jenny sesuai suatu azas baru yang ditemukan Arkwright. Tetapi sejarah Kritis tahu membeda-bedakan barang: ia mengecam kesatusegian mesin jenny dan mesin-pintal bulu-domba dan memberikan mahkotanya pada mesin pintal-halus sebagai identitas spekulatif dari keekstreman-keekstreman. Dalam kenyataan, penemuan mesin-pintal bulu-domba dan mesin pintal-halus memungkinkan “penerapan langsung tenaga air” pada mesin-mesin itu, tetapi Kritik Kritis memilah-milah azas-azas yang dicampur aduk oleh sejarah vulgar dan menjadikan penerapan itu baru datang kemudian, sebagai sesuatu yang sangat istimewa. Di dalam kenyataan penemuan mesin-uap “mendahului” semua penemuan tersebut di atas; menurut Kritik itu merupakan pemahkotaan kesemuanya, yang “terakhir.”

Dalam realitas “ikatan-ikatan bisnis” antara Liverpool dan Manchester dalam keluasannya sekarang merupakan hasil dari ekspor barang-barang Inggris; menurut Kritik itu adalah penyebab ekspor dan keduaduanya adalah hasil kedekatan kedua kota itu satu sama lain. Dalam kenyataan hampir semua barang berangkat dari Manchester ke daratan (Eropa) melalui Hull, menurut Kritik melalui Liverpool.

Dalam kenyataan semua golongan upah terdapat di pabrik-pabrik Inggris, dari 1s6d hingga 40s lebih; tetapi menurut Kritik di sana hanya terdapat satu golongan – 11s. Dalam kenyataan mesin menggantikan “kerja tangan” ( manual); menurut Kritik mesin menggantikan pikiran. Dalam kenyataan asosiasi kaum buruh untuk kenaikan-kenaikan upah diperkenankan di Inggris, tetapi menurut Kritik ia dilarang, karena ketika massa itu mau memperkenankan dirinya melakukan sesuatu, maka ia lebih dulu mesti meminta pada Kritik. Dalam realitas “kerja pabrik” adalah sangat “menghabiskan tenaga” dan menimbulkan berbagai penyakit ganjil – bahkan ada karya-karya kedokteran khusus mengenai penyakit-penyakit itu –; menurut Kritik “pengerahan secara ekstrem tidak dapat menghalangi-halangi kerja, karena tenaganya disediakan oleh mesin.” Dalam realitas mesin itu adalah mesin, menurut Kritik ia mempunai suatu kehendak, oleh karena ia tidak beristirahat, demikian pula pekerja itu tidak berhenti: Ia ditundukkan pada kehendak yang lain.

Tetapi semua itu bukan apa-apa. Kritik tidak bisa puas dengan “partai-partai massal” di Inggris: ia menciptakan partai-partai baru, termasuk sebuah “Partai Pabrik,” yang untuknya sejarah boleh berterima-kasih padanya. Sebaliknya, ia melempar para manufaktur dan kaum pekerja pabrik menjadi satu tumpukan padat – buat apa mengurusi rincian-rincian seperti itu! – dan mendekretkan bahwa kaum buruh pabrik
menolak menyumbang pada Liga Anti-Undang-undang-Gandum bukan karena beriktikad tidak baik atau mendukung Chartisme, sebagaimana ditegaskan oleh para pemilik-pabrik yang tolol itu, tetapi semata-mata karena mereka itu miskin. Ia lebih lanjut mendekretkan bahwa dengan pencabutan Undang-undang Gandum Inggris, maka kaum pekerja agrikultur akan harus bertahan dengan suatu penurunan upah-upah, namun, akan hal itu, kita mesti secara patuh menjaga agar kelas yang terpuruk itu tidak dapat dirampas se-penny lagi tanpa resiko akan mutlak kelaparan. Ia mendekretkan bahwa hari-kerja di pabrik-pabrik Inggris adalah “enam-belas” jam, walaupun sebuah undang-undang Kritis Inggris yang pandir telah menetapkan suatu maksimum (hari-kerja) dua belas jam. Ia mendekretkan bahwa Inggris mesti menjadi sebuah pabrik raksasa bagi dunia, sekalipun orang-orang Amerika, Jerman dan Belgia yang massal secara tidak-Kritis merusak pasar demi pasar bagi orang-orang Inggris melalui persaingan.Yang terakhir, ia mendekretkan bahwa kelas-kelas bermilik maupun yang tidak-bermilik di Inggris menyadari akan “pemusatan kekayaan” dan akibat-akibatnya bagi kelas-kelas pekerja, walaupun kaum Chartis yang bodoh itu berpikir mereka sangat sadar akan mereka itu, kaum Sosialis menegaskan bahwa mereka telah lama berselang secara terperinci menguraikan akibat-akibat itu, dan kaum Tory dan Whig seperti Carlyle, Alison dan Gaskell telah membuktikan pengetahuan mereka di dalam buku-buku mereka.

Kritik mendekretkan bahwa Undang-undang Sepuluh Jam Lord Asley[3] adalah sebuah tindakan juste milieu yang setengah-hati dan Lord Ashley sendiri “sebuah gambaran sejati dari aksi konstitusional,” sedangkan para pemilik-pabrik, kaum Chartis, para pemilik-estate – singkatnya semua kemassalan Inggris – sejauh ini telah menganggap tindakan ini sebagai suatu pernyataan, memang mungkin yang paling lunak, dari suatu azas yang betul-betul radikal, karena ia akan menebaskan mata-kapak pada akar perdagangan luar-negeri dan dengan begitu pada akar sistem pabrik dan bahkan akan membelahnya hingga dalam sekali. Kritik Kritis lebih mengetahui akan hal itu. Ia mengetahui bahwa masalah sepuluh-jam itu telah didiskusikan di depan sebuah komisi Majelis Rendah, sekalipun surat-surat kabar yang tidak-Kritis “mencoba” membuat kita percaya bahwa “komisi” itu adalah “Majelis Rendah itu sendiri, sebuah komisi dari seluruh Majelis”; tetapi Kritik perlu menyingkirkan keeksentrikan Konstitusi Inggris itu.

Kritik Kritis, yang sendiri “melahirkan lawannya,” “ketololan massa,” juga memproduksi ketololan Sir James Graham: dengan suatu pemahaman Kritis akan bahasa Inggris, ia menaroh kata-kata ke dalam mulutnya, yang tidak pernah diucapkan sang Menteri Dalam Negeri yang tidak-Kritis, sekedar untuk memperkenankan kearifan Kritis bersinar lebih cemerlang dalam perbandingan dengan ketololannya. Graham, menurut Kritik, mengatakan bahwa mesin-mesin di pabrik-pabrik menjadi aus dalam waktu kurang-lebih dua-belas tahun, tak-peduli apakah mereka bekerja sepuluh jam atau dua-belas jam sehari, dan bahwa oleh karenanya sebuah undang-undang sepuluh-jam kerja tidak akan memungkinkan kaum kapitalis mereproduksi dalam dua-belas tahun melalui pekerjaan mesin-mesin mereka modal yang dikeluarkan untuknya dalam waktu itu. Kritik membuktikan bahwa ia telah meletakkan sebuah kesimpulan palsu di dalam mulut Sir James Graham, karena sebuah mesin yang bekerja satu-per-enam waktu lebih sedikit setiap harinya dengan sendirinya akan tetap lebih lama dalam penggunaannya.

Betapa pun tepatnya pengamatan Kritik Kritis ini terhadap kesimpulannya sendiri yang palsu, mesti, sebaliknya, diakui bahwa Sir James Graham telah mengatakan bahwa di bawah suatu undang-undang sepuluh-jam kerja, mesin itu akan harus bekerja lebih cepat lagi karena waktu kerjanya dikurangi (Kritik sendiri mengutip hal ini dalam No.VIII, hal. 32) dan bahwa dalam kasus itu waktu pengausan akan sama – dua belas tahun. Ini mesti lebih diakui lagi karena pengakuan itu menyumbang pada kejayaan dan pemuliaan Kritik; karena hanya Kritik yang membuat kesimpulan palsu itu dan kemudian menyangkalnya. Kritik adalah sama bermurah-hatinya terhadap Lord John Russel, yang dikaitkannya pada keinginan untuk mengubah sistem negara dan system pemilihan.Dari sini kita mesti menyimpulkan bahwa Kritik mempunyai suatu dorongan yang tidak-lazim kuatnya untuk memproduksi ketololanketololan ataupun bahwa Lord John Russel telah menjadi seorang pengritik Kritis di dalam waktu seminggu yang lalu.

Tetapi Kritik tidak sungguh-sungguh menjadi bagus sekali dalam pembuatan ketololan-ketololannya sampai ia menemukan bahwa kaum buruh Inggris –yang pada bulan April dan Mei mengadakan rapat demi rapat, menyusun petisi demi petisi, dan semuanya untuk Undang-undang Sepuluh-Jam; yang memperlihatkan lebih banyak agitasi naik-turun distrik pabrik daripada dalam dua tahun sebe-lumnya. – bahwa kaum buruh itu hanya memberi “perhatian parsial” pada masalah ini. Sekalipun terbukti bahwa “pembuatan undang-undang yang mempersingkat hari kerja telah juga menjadi perhatian mereka.” Kritik sangat bagus sekali ketika ia akhirnya membuat penemuan besar, yang menakjubkan, yang tiada-duanya bahwa “bantuan yang rupanya lebih langsung dari pencabutan Undang-undang Gandum menyerap bagian terbesar dari keinginan-keinginan kaum buruh dan akan tetap seperti itu sampai realisasi yang tidak meragukan lagi dari keinginan-keinginan itu secara praktis membuktikan kesia-siaan pencabutan itu” – membuktikannya pada kaum buruh yang menyeret para agitator Liga Anti-Undang-undang Gandum turun dari mimbar pada setiap rapat umum, yang telah mengaturnya sedemikian rupa sehingga Liga Anti-Undang-undang Gandum tidak berani lagi mengadakan suatu rapat umum di kota industri mana pun, selama perdebatan Undang-undang Sepuluh-Jam – yang dalam urusan-urusan serupa sebelumnya hampir selalu mendapatkan dukungan kaum Tory. Kritik juga hebat ketika ia menemukan bahwa “kaum buruh masih membiarkan diri mereka dipikat oleh janji-janji besar gerakan Chartis,” yang tidak lain dan tidak bukan hanya pernyataan politik dari pendapat umum di kalangan kaum buruh; ketika ia menyadari, dalam lubuk Roh Mutlaknmya, bahwa “kedua kelompok partai,” satu yang politik dan yang dari para pemilik tanah dan penggilingan, “tidak lagi” melebur atau ingin saling meliputi satu-sama-lainnya. Sejauh ini tidak diketahui bahwa kelompok partai para pemilik tanah dan penggilingan, dan hak-hak persamaan politik masing-masing (dengan pengecualian beberapa kawan sebaya) adalah begitu komprehensif sehingga ia sepenuhnya identik dengan kelompok-kelompok partai politik, tidak dengan pernyataan mereka yang paling konsisten, puncak mereka. Kritik bagus sekali ketika mengesankan bahwa kaum Liga Anti-Undang-undang Gandum tidak mengetahui bahwa, caeteris paribus, suatu penurunan dalam harga roti mesti disusul oleh suatu penurunan dalam upah-upah, sehingga semua itu akan tetap seperti keadaan sebelumnya; sedangkan orang-orang ini mengharapkan bahwa, katakanlah terjadi suatu penurunan dalam upah-upah, dan sebagai akibatnya upah-upah akan dipertahankan sedikit lebih tinggi dalam perbandingan dengan harga roti sebagaimana adanya sekarang.

Dengan bebas menciptakan lawannya –omong-kosong– dan bergerak dalam pesona artistik, Kritik, yang hanya dua tahun berselang meneriakkan “Kritik berbahasa Jerman, Teologi berbahasa Latin!”[4] kini telah belajar bahasa Inggris dan menyebutkan para pemilik estate/tanah, Langeigener, para pemilik pabrik Mühleigner, dan kaum buruh Hände. Gantinya Einmischung, ia mengatakan “campur-tangan”; dan dalam kemurahan-hatinya yang tak-terbatas akan bahasa Inggris, yang digembungkan dengan soliditas penuh dosa, ia merendahkan dirinya untuk memperbaikinya dengan menyingkirkan pedantisme dengan mana orang Inggris menempatkan gelar Sir di depan nama “kristiani” dari para ksatria dan baronet, dan di mana massa mengatakan Sir James Graham ia mengatakan Sir Graham

Bahwa Kritik mereformasi sejarah Inggris dan bahasa Inggris keluar dari “azas” dan tidak dari “kesemberonoan,” sebentar lagi akan dibuktikan dengan “ketuntasan dengan mana ia memperlakukan sejarah Herr Neuwerk.”