KPD atau Partai Baru? (III)

Leon Trotsky (29 Maret, 1933)


Penerjemah: Ted Sprague (19 Desember, 1933) dari “KPD or New Party? (III)” Leon Trotsky, March 29, 1933


Pencampakan slogan “reforma” untuk KPD mungkin akan menyebabkan keraguan di antara sejumlah kamerad. Mari kita teliti keberatan-keberatan ini:

a. Kita selalu menekankan kesetiaan kita pada partai komunis resmi, sekarang kita memalingkan punggung kita – ini akan membuat kaum Komunis menjauhi kita.

b. Partai Komunis Jerman sekarang ilegal. Ia memiliki sel-sel dan organisasi-organisasi yang aktif di mana-mana – kita harus mendukung mereka.

c. Urbahns[1] dan yang lainnya akan mengatakan bahwa mereka dari dulu benar ketika mereka mengatakan bahwa KPD sudah mati.

d. Kita terlalu lemah untuk mengambil tugas membangun sebuah partai baru.

Semua keberatan ini tidak dapat dipertahankan. Kita mulai dari proposisi bahwa kunci dari situasi ini ada di tangan KPD. Ini benar. Hanya kebijakan yang tepat dari KPD yang dapat menyelamatkan situasi. Di bawah kondisi seperti itu, menentang KPD dan mengatakan bahwa ia sudah mati sejak awal akan berarti secara a priori memproklamirkan kemenangan fasisme. Kita tidak dapat melakukan itu. Kita harus menggunakan semua peluang.

Sekarang situasinya telah berubah secara fundamental. Kemenangan fasisme sudah menjadi sebuah kenyataan, dan begitu juga kehancuran KPD. Sekarang tugas kita sudah bukan lagi membuat prognosis atau kritik teoritis. Sebuah peristiwa historis penting akan mempenetrasi kesadaran massa lebih dalam, termasuk kaum komunis. Kita harus membangun perspektif umum dan strategi umum untuk menghadapi konsekuensi-konsekuensi tak terelakkan dari peristiwa-peristiwa ini.

Tidak dapat dipungkiri kalau sejumlah elemen-elemen revolusioner akan mencoba menyelamatkan partai ini tanpa mencampakkan prinsip-prinsip lama. Di masa depan yang dekat, setelah kelumpuhan pertama menghilang, kita akan melihat percepatan aktivitas-aktivitas ilegal dari kaum Komunis. Akan tetapi, tanpa revisi ideologi secara fundamental, tanpa metode-metode baru, dan tanpa seleksi kader-kader  yang baru, dll. aktivitas-aktivitas ini tidak akan punya masa depan. Usaha-usaha dan pengorbanan-pengorbanan yang berdasarkan basis yang lama tidak akan menghidupkan partai ini. Selama kondisi legal, kebijakan sentrisme birokratis yang berdasarkan dusta, aparatus, dan finans, dapat menyesatkan untuk waktu yang lama dengan memberikan penampilan seakan-akan partai ini kuat. Untuk situasi ilegal, ini sangat berbeda. Partai hanya dapat mempertahankan dirinya dengan kesetiaan terbesar dari anggota-anggotanya, dan kesetiaan ini hanya dapat tumbuh dengan kebijakan yang tepat dan kejujuran ideologi dari kepemimpinannya. Tanpa syarat-syarat ini, organisasi ilegal pasti akan mati (contoh: Italia).

Kita tidak boleh punya ilusi terhadap perspektif ilegal dari aparatus Stalinis atau dipandu oleh perasaan sentimental dan bukannya pertimbangan-pertimbangan revolusioner. Aparatus ini sudah rusak oleh para fungsionaris bayaran, kaum advonturis, kaum pengejar karir, dan agen fasisme kemarin atau hari ini. Elemen-elemen yang jujur tidak akan punya kompas. Kepemimpinan Stalinis akan membangun di dalam partai ilegal ini sebuah rejim yang bahkan lebih menjijikkan daripada di dalam partai legal. Di bawah kondisi-kondisi ini kerja ilegal hanya akan sekejab seperti kilat, walaupun ini adalah usaha yang heroik.

Oposisi Kiri harus meletakkan dirinya di atas basis situasi sejarah baru yang diciptakan oleh kemenangan fasisme. Tidak ada yang lebih berbahaya, di saat perubahan sejarah yang tajam, daripada berpegang pada cara-cara lama dan formula-formula yang nyaman. Ini adalah jalan langsung ke kehancuran.

Urbahns dan kelompoknya akan mengatakan: sejak awal kita sudah mengatakan kalau kita perlu partai baru. Tetapi KAPD[2] sudah mengatakan ini jauh lebih lama sebelum Urbahns, yakni di tahun-tahun ketika Urbahns masih di KPD. Pondasi sektarianisme adalah mengestimasi proses-proses sejarah dengan ukuran kelompok mereka sendiri. Bagi Urbahns, partai yang baru dimulai ketika dia pecah dengan birokrasi. Sebaliknya kaum Marxis menimbang semua organisasi dan semua kelompok dengan ukuran proses sejarah yang objektif. Selama dua tahun terakhir ini kita telah menulis lebih dari sekali kalau posisi kita terhadap partai komunis tidak memiliki sebuah karakter yang dogmatis dan peristiwa-peristiwa besar yang dapat secara radikal merubah situasi kelas buruh dapat juga mendorong kita untuk merubah posisi kita. Sebagai beberapa contoh dari peristiwa-peristiwa besar semacam ini, kita sering menyebut kemenangan fasisme di Jerman dan runtuhnya kekuasaan Soviet. Maka dari itu tidak ada yang subjektif atau sembarangan dalam perubahan posisi kita. Perubahan posisi ini sepenuhnya didikte oleh jalannya peristiwa dimana kebijakan-kebijakan birokrasi Stalinis adalah elemen yang menentukan.

“Kita terlalu lemah untuk memproklamasikan partai yang baru.” Tetapi tidak ada seorangpun yang mengusulkan ini. Bagaimana dan kapan partai baru ini akan terbentuk tergantung pada banyak situasi objektif dan tidak hannya pada kita. Namun pembentukan partai ini menuntut kita untuk mengambil jalan yang  tepat. Kalau kita mendukung ilusi akan vitalitas partai komunis yang lama, maka kita akan menghalangi pembentukan partai baru ini.

Terlebih lagi kita tidak boleh lupa barang sejenakpun kalau proses pembusukan ini tidak hanya terjadi di partai komunis tetapi juga di partai Sosial Demokrasi, di SAP, dan di semua organisasi, kelompok, dan seksi-seksi yang tidak bisa bertahan menghadapi ujian bencana sejarah. Di bawah kondisi ini, kita harus membentuk sebuah axis mandiri untuk kristalisasi semua elemen-elemen revolusioner terlepas dari masa lalu partai mereka.

Barangkali mereka akan menjawab: Logika dari posisi ini akan menyebabkan pecahnya Komintern. Mungkin bila ini adalah logika formal. Namun proses-proses sejarah tidak berkembang menurut logika formal, mereka berkembang secara dialektis. Kita tidak kita menyerah dalam usaha kita untuk menyelamatkan Uni Soviet dari kehancuran yang dibawa oleh kaum Stalinis. Kita tidak tahu apa reaksi seksi-seksi Komintern lainnya terhadap kemenangan fasisme. Ini hanya bisa diuji lewat peristiwa-peristiwa – dengan bantuan aktif kita.

Perpecahan terbuka dengan birokrasi Stalinis di Jerman pada saat ini adalah sangatlah penting secara prinsipil. Kaum pelopor revolusioner tidak akan memaafkan kejahatan historis yang dilakukan oleh kaum Stalinis. Bila kita mendukung ilusi vitalitas dari partainya Thaelmann-Neumann, kita akan terlihat di mata massa sebagai pembela kebangkrutan mereka. Ini akan menandakan kalau kita sendiri sedang bergerak ke jalan sentrisme dan kebusukan.


Catatan

[1] Hugo Urbahns (1890-1946) bergabung dengan Partai Komunis Jerman pada tahun 1920. Dia memainkan peran heroik saat pemberontakan Hamburg tahun 1923 yang dipimpin oleh Partai Komunis Jerman. Dia dipecat tahun 1926 dari Partai karena menentang garis Stalin. Awalnya dia mendukung Oposisi Kiri, namun akhirnya dia pecah dengan Trotsky karena perbedaan politik. Dia meninggal di pengasingan di Swedia, tahun 1946.

[2] KAPD adalah Partai Buruh Komunis Jerman yang dibentuk dari pecahan Partai Komunis Jerman pada tahun 1920. Partai ini mengambil kebijakan ultra-kiri: menentang segala bentuk keterlibatan dalam arena parlemen.