Kembangkan Aktivitas Komisi Verifikasi Untuk Mencegah Timbulnya Gejala Birokrasi

Pradigdo


Sumber: Bintang Merah Nomor Spesial, "Maju Terus" Jilid I. Kongres Nasional Ke-VII (Luar Biasa) Partai Komunis Indonesia. Yayasan Pembaruan, Jakarta 1963.


Kongres yang mulia!

Kawan-kawan Presidium yang tercinta!

Terlebih dahulu, izinkanlah saya untuk menyatakan pendapat saya mengenai Laporan Umum Comite Central yang berjudul “Untuk Demokrasi, Persatuan, dan Mobilisasi” yang disampaikan oleh Kawan Aidit.

Laporan Umum itu dengan jelas menerangkan kebijaksanaan Comite Central dalam rangka pelaksanaan keputusan-keputusan Kongres Nasional ke-6, hingga jelas pula bagi anggota-anggota serta kader-kader Partai dan rakyat bagaimana perkembangan keadaan di dalam dan di luar negeri sesudah Kongres Nasional ke-6, dan tugas-tugas urgen apa yang harus dikerjakan. Laporan Umum itu juga menyoroti bagian-bagian tertentu dari keputusan-keputusan Kongres Nasional ke-6 dengan maksud supaya untuk selanjutnya pelaksanaannya bisa lebih baik. Semuanya ini memberikan dorongan bagi Partai dan rakyat untuk lebih mempertinggi daya juangnya dalam melaksanakan dan merealisasi keputusan-keputusan Kongres Nasional ke-6 Partai, Kongres Persatuan Jaya. Itulah sebabnya maka saya sepenuhnya menyetujui Laporan Umum Comite Central yang disampaikan oleh Kawan D.N. Aidit. (Tepuk tangan).

Demikian juga halnya, saya menyetujui perubahan Konstitusi yang disampaikan oleh Kawan M.H. Lukman dan perubahan Program yang disampaikan oleh Kawan Njoto. (Tepuk tangan).

Kawan-kawan peserta Kongres yang tercinta!

Perkenankanlah saya dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Partai kita yang besar, karena kepada saya dipercayakan, sebagai kehormatan yang besar, untuk menyampaikan pertanggungjawaban Komisi Verifikasi Central atas hasil pekerjaannya kepada Kongres Nasional ke-7 (Luar Biasa) Partai ini.

Sepanjang sejarah kehidupan Partai kita, baru kali ini Partai kita mempunyai badan pengontrol administrasi tetap, yaitu, Komisi Verifikasi, yang telah ditetapkan oleh Kongres Nasional ke-6 yang jaya. Adalah tepat sekali keputusan Kongres Nasional ke-6 Partai yang menetapkan perlunya dibentuk Komisi Verifikasi yang tetap sebagai badan pengontrol administrasi, mulai dari tingkat Central sampai pada tingkat Subseksi. Tindakan ini adalah merupakan salah satu bentuk pelaksanaan memperbarui Partai sebagaimana yang diputuskan oleh Kongres Nasional Partai ke-6 untuk disesuaikan dengan kebesaran Partai. Dan adalah logis bahwa kebesaran Partai itu, yang semenjak Kongres Nasional ke-6 sudah merupakan Partai terbesar di negeri kita, mempunyai pertanggungjawaban yang besar pula terhadap rakyat dan revolusi, dan dituntut supaya pekerjaan Partai yang makin bersegi banyak itu bisa diselesaikan tepat pada waktunya. Dalam hubungan ini dengan sendirinya pekerjaan-pekerjaan yang bersifat administratif juga makin banyak dan yang harus lebih rapi mengaturnya maupun cara mengerjakannya. Oleh karena itu Komisi Verifikasi, yang mempunyai peranan penting dalam hal mengontrol dan membantu Comite-Comite Partai untuk memperbaiki dan melancarkan pekerjaan di lapangan administrasi, pembukuan dan penggunaan keuangan, inventaris dan usaha-usaha produktif, perlu diadakan. Sebab baik atau tidaknya pekerjaan Partai di lapangan ini mempunyai pengaruh yang tidak kecil terhadap lancar atau tidaknya pekerjaan Partai dalam melaksanakan tugasnya di lapangan ideologi, organisasi, dan politik.

Tetapi pelaksanaan pekerjaan Komisi Verifikasi ini tidaklah hanya bersifat administratif belaka yang terlepas dari masalah ideologi dan politik Partai. Sekalipun pekerjaan di lapangan ideologi dan politik ini bukan titik berat tugas Komisi Verifikasi, tetapi di dalam melaksanakan pekerjaannya Komisi Verifikasi harus selalu melihat saling hubungannya. Adapun titik berat pekerjaan Komisi Verifikasi ialah sebagaimana yang sudah diterangkan dalam Konstitusi Partai pasal 63.

Selain dari itu, perlu diperhatikan dan harus menjadi pegangan Komisi Verifikasi dalam menunaikan tugasnya, yaitu, pidato pengantar Kawan M.H. Lukman untuk Perubahan Konstitusi Partai di dalam Kongres Nasional ke-6 sebagai berikut: “Adalah menjadi tugas Komisi Verifikasi untuk mencegah timbulnya birokrasi dalam Comite-Comite Partai dalam melaksanakan pekerjaannya, misalnya, dalam mengurus surat-menyurat, laporan-laporan, instruksi-instruksi, pemasukan dan pengeluaran keuangan Partai, dan sebagainya”. Ini berarti bahwa birokrasi tidak boleh menghinggapi tubuh Partai, karena birokrasi bukanlah langgam kerja Partai proletariat. (Tepuk tangan). Jika birokrasi ini sempat menjangkiti dan berakar dalam tubuh Partai, maka akan terjadi bahwa Partai dalam memecahkan masalah gerakan, organisasi, dan politik maupun pekerjaan di lapangan administrasi, penggunaan keuangan, dan sebagainya, terlepas dari kenyataan obyektif, terlepas dari hubungannya dengan kepentingan massa.

Mempersoalkan birokrasi di sini, bukanlah berarti bahwa dalam tubuh Partai kita sekarang sudah merajalela birokrasi, tetapi dimaksudkan untuk selalu memperhatikan dan mengetahui gejala-gejala birokrasi supaya dapat menemukan cara-cara yang tepat dalam melawannya dan membasminya. Dalam hal ini tugas Komisi Verifikasi yang penting adalah ambil bagian aktif dalam membantu Comite-Comite Partai mencegah timbulnya birokrasi. Di sini kita melihat sebagai salah satu contoh bahwa pelaksanaan pekerjaan Komisi Verifikasi itu erat hubungannya dengan ideologi, karena soal birokrasi tidak bisa terlepas dari soal ideologi. Apabila dalam melaksanakan tugasnya Komisi Verifikasi menjumpai persoalan-persoalan lain yang mungkin bisa atau ternyata menyangkut persoalan ideologi, misalnya, ada salah satu badan Partai yang kolektifnya tidak hidup, liberal, ada pelanggaran moral oleh salah seorang anggota badan kolektif, dan sebagainya, supaya persoalan ini dengan segera oleh Komisi Verifikasi disampaikan kepada Comite Partai yang bersangkutan untuk segera diselesaikan.

Kawan-kawan!

Dalam melakukan tugas mengontrol ini jangan diartikan bahwa Komisi Verifikasi seolah-olah akan bertindak mencari-cari kesalahan atau bersikap seperti tukang periksa dalam pemerintahan borjuis yang melakukan inspeksi kepada instansi-instansi bawahannya. (Tawa, tepuk tangan). Memang tidak demikian, tetapi semua pekerjaan itu harus dilakukan secara kolektif antara Komisi Verifikasi, Comite Partai, dan Badan-Badan Partai lainnya untuk menemukan kelemahan-kelemahan atau kesulitan-kesulitan dan kemudian secara kolektif pula menemukan jalan keluar untuk mengatasinya. Tentu saja, dalam hal demikian Komisi Verifikasi harus menjadi unsur yang paling aktif. Dengan demikian terjalinlah kerja sama yang harmonis antara Komisi Verifikasi, Comite Partai, dan Badan-Badan Partai lainnya dan akan menimbulkan kegairahan bekerja dalam menunaikan tugas Partai.

Oleh karena pekerjaan Komisi Verifikasi ini merupakan masalah baru dalam kehidupan Partai kita dan mengingat akan pentingnya peranan Komisi Verifikasi seperti diterangkan di atas, maka perlu Komisi Verifikasi di daerah-daerah bekerja lebih giat untuk mendapatkan pengalaman-pengalaman lebih banyak lagi yang akhirnya bisa disimpulkan guna menyempurnakan pelaksanaan tugas dan cara kerja Komisi Verifikasi selanjutnya.

Kawan-Kawan!

Komisi Verifikasi Central dalam melakukan tugasnya dalam kurang lebih 2½ tahun ini bisa dilaporkan secara pokok sebagai berikut:

Pertama, oleh karena pekerjaan Komisi Verifikasi ini merupakan masalah baru dalam kehidupan Partai kita maka sebelum Komisi Verifikasi Central melangkahkan kakinya mengenai soal-soal lain, terlebih dahulu ia mengatur susunan organisasinya, cara kerja dan pembagian kerja di antara anggota-anggota Komisi Verifikasi Central yang dirumuskan di dalam tata tertib. Selanjutnya mengadakan orientasi dengan maksud mempelajari pengalaman-pengalaman dari badan-badan Partai yang menurut ketentuan harus selalu dikontrol oleh Komisi Verifikasi Central agar bisa melakukan tugasnya sesuai dengan apa yang dimaksud oleh Konstitusi Partai pasal 63 dan tekanan pidato pengantar Kawan M.H. Lukman untuk perubahan Konstitusi Partai dalam Kongres Nasional ke-6, yaitu, mencegah timbulnya birokrasi. Adapun cara dalam melakukan orientasi ialah dengan mengajukan daftar pertanyaan kepada badan-badan Partai yang hendak dikontrol dan berdasarkan jawaban atas pertanyaan tersebut dilakukan tukar pikiran dengan badan-badan yang bersangkutan. Dengan jalan ini, sedikit demi sedikit, Komisi Verifikasi Central bisa memahami persoalan-persoalan yang dihadapi oleh setiap badan Partai dan selanjutnya berusaha memberikan bantuan dalam bentuk saran untuk perbaikan.

Kedua, setelah mempunyai pengertian-pengertian tentang persoalan-persoalan yang dihadapi oleh badan-badan Partai serta cara kerja di masing-masing badan Partai, maka Komisi Verifikasi Central melangkahkan kakinya untuk melakukan kontrol serta memberikan saran-saran perbaikan dan melakukan peninjauan ke daerah-daerah untuk memberikan bantuan kepada Komisi Verifikasi di daerah-daerah dalam melaksanakan tugasnya dan sebaliknya belajar dari pengalaman-pengalaman mereka.

Di samping itu, berdasarkan pengalaman-pengalamannya yang sudah disimpulkan, Komisi Verifikasi Central telah memberikan petunjuk-petunjuk kepada Komisi Verifikasi di daerah-daerah untuk dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugasnya.

Mengenai hasil-hasil pengontrolan di pusat dan peninjauan ke daerah-daerah bisa disimpulkan sebagai berikut:

Comite Central Partai dalam membikin Anggaran belanja berpedoman pada keseimbangan antara pengeluaran dan pemasukan keuangan dengan berpegang teguh pada politik penghematan dan efisiensi. Tetapi, sebaliknya, dalam menentukan pos-pos pengeluaran selalu disesuaikan dengan aktivitas Partai. Ini berarti, jika aktivitas Partai meningkat dengan sendirinya pos-pos pengeluaran itu pun meningkat yang akan membawa pengaruh meningkatnya jumlah anggaran pengeluaran seluruhnya, jika tidak dihemat dari pos-pos pengeluaran lainnya. Dalam menentukan keseluruhan pembiayaan, Comite Central bertitik tolak dari pemasukan keuangan dan tidak dari pos-pos pengeluaran. Sekalipun demikian, dengan membumbungnya harga-harga dan ongkos-ongkos pengangkutan, di samping semakin meluasnya kegiatan Partai sesuai dengan kebesarannya, maka untuk memelihara keseimbangan pengeluaran terhadap pemasukan, di samping mengurangi pembiayaan pos-pos pengeluaran yang kurang penting, telah diusahakan pengintensifan pemasukan keuangan, terutama uang iuran.

Memang, pemasukan uang iuran dari daerah-daerah yang dikirim ke Comite Central terus-menerus meningkat kalau dibanding dengan pemasukan uang iuran dalam tahun 1959. Ini merupakan hal yang menggembirakan, sekalipun masih perlu dan harus terus-menerus digiatkan. Kenyataan ini membuktikan betapa tepatnya harapan Laporan Umum yang disampaikan oleh Kawan Aidit. Meningkatnya terus-menerus uang iuran ini terutama adalah sebagai hasil dari pelaksanaan Plan 3 Tahun Kedua Partai yang diputuskan oleh Kongres Nasional ke-6. (Tepuk tangan). Perlu diketahui bahwa anggaran belanja CC Partai sebagian besar dipenuhi terutama dari uang iuran dan dari gerakan-gerakan keuangan di kalangan anggota dan pencinta-pencinta PKI, dan sebagian kecil dari sokongan.

Khusus mengenai uang iuran, ternyata masih terdapat Comite-Comite Partai yang menahan pengiriman uang iuran ke CC (tawa) atau tidak mempergiat petugas-petugasnya untuk mengumpulkan uang iuran dari para anggota dan calon anggota. Kejadian ini tentu saja tidak boleh dibiarkan terus berlangsung, sebab membayar uang iuran adalah termasuk syarat keanggotaan Partai. Oleh sebab itu Komisi Verifikasi di daerah-daerah harus lebih aktif melakukan pengontrolan dan membantu mencari penyelesaian tepat pada waktunya untuk mengikis kebiasaan yang tidak baik ini. Jika Comite-Comite Partai secara kontinyu mempertinggi tingkat politik dan ideologi anggota dan calon anggota Partai dan di samping itu mempergiat petugas-petugasnya untuk mengumpulkan uang iuran daripadanya dan jika Komisi Verifikasi di daerah-daerah lebih intensif melakukan pengontrolan baik terhadap penarikan maupun pengiriman uang iuran kepada Comite-Comite yang bersangkutan, maka yakinlah bahwa pemasukan uang iuran akan lebih banyak meningkatnya daripada tahun-tahun yang lalu. Oleh karena itu adalah tugas Comite-Comite dan badan-badan Partai untuk menaruh perhatian yang istimewa atas dipenuhinya pembayaran iuran. Hal ini tidak hanya merupakan satu kewajiban menurut Konstitusi Partai dan satu kesadaran revolusioner, tetapi juga merupakan sumbangan dan dukungan yang besar kepada aktivitas-aktivitas Partai yang makin meluas itu.

Mengenai “Harian Rakyat” bisa dilaporkan bahwa HR yang merupakan senjata di tangan rakyat dan PKI selalu mengambil bagian penting dalam ikut mengembangkan situasi yang menguntungkan perjuangan rakyat. Dalam pengabdiannya kepada rakyat, HR dengan setianya selalu berpegang dan berpedoman pada politik Partai. Itulah sebabnya maka peredaran HR sesudah Kongres Nasional ke-6 Partai terus meluas. Soalnya sekarang yang penting ialah agar Comite-Comite Partai menaruh perhatian yang lebih besar pada distribusinya dan pemasukan keuangannya dari para langganan dan para agen serta mencegah terjadinya penunggakan pembayarannya. Perlu diketahui bahwa pemasukan keuangan HR tiap bulannya pada umumnya hanya cukup untuk membiayai ongkos eksploitasi. Malahan pada waktu dilakukan pembredelan-pembredelan dalam jangka waktu yang agak lama terhadap HR, maka pemasukan keuangan mengalami keseretan-keseretan. Untuk mengatasi kesulitan ini telah dikeluarkan seruan untuk memberikan sumbangan (kolekte) kepada HR yang mendapat sambutan hangat dari anggota-anggota Partai dan rakyat.

Seruan semacam ini pernah dilakukan juga oleh Comite Central untuk keperluan membangun gedung dan Kongres Partai yang juga mendapat sambutan hangat dari anggota-anggota Partai dan massa rakyat luas.

Hal ini membuktikan akan satunya dan kesetiaannya massa rakyat dan anggota-anggota Partai dengan dan kepada Partai serta HR.

Selanjutnya, perlu ditambahkan di sini bahwa Comite Central cukup memberikan perhatian kepada pelaksanaan pendidikan Partai berdasarkan Plan 3 Tahun Kedua dengan memberikan syarat-syarat belajar lebih baik dalam bentuk buku-buku, brosur-brosur, dan sebagainya yang pembayarannya kepada Comite Central untuk buku-buku dan brosur-brosur tersebut oleh Comite-Comite perlu lebih diintensifkan. (Tepuk tangan).

Dalam persoalan tersebut di atas, diharap agar Komisi Verifikasi daerah-daerah aktif melakukan pengontrolannya.

Juga mengenai usaha produktif, baik bagi pusat maupun daerah-daerah, seperti: pengumpulan botol kosong, kaleng kosong, kertas koran, pohon Partai, dan sebagainya, masih perlu diperluas dan diintensifkan mengingat kebutuhan Partai makin hari makin banyak. Untuk ini sebagai misal hendaknya lebih memperluas dan mempergiat pelaksanaan Resolusi Politbiro CC Partai mengenai “Gerakan 1001” di kalangan para fungsionaris, anggota/calon anggota dan simpatisan Partai, yang Panitianya telah dibentuk oleh daerah-daerah. Sebab hasilnya itu selain bisa sekedar meringankan beban rumah tangga juga bisa digunakan sebagian untuk membantu Partai. Sedangkan bentuk-bentuk usaha yang lain, dan agar usaha-usaha itu bisa mencapai hasil, hendaknya Comite-Comite Partai melalui petugas-petugasnya selalu membicarakan dengan massa anggota dan simpatisan, dan terus-menerus mengembangkan daya kreasi mereka. Hanya dengan jalan bersama-sama dengan massa rakyat kita akan mampu mengatasi segala kesulitan.

Mengenai inventaris, Comite Central dalam usahanya untuk melengkapinya boleh dikatakan sudah cukup memadai dengan kebutuhan dalam melakukan aktivitasnya, sekalipun hal ini masih belum sempurna sebagaimana yang kita harapkan. Juga dalam pembukuannya sudah dilakukan penertiban dan dalam pemeliharaannya pun sudah ada kemajuan. Pemeliharaan inventaris memang merupakan soal yang penting. Terpeliharanya secara baik inventaris itu akan memungkinkan dipergunakannya alat-alat kerja itu lebih lama lagi, dan ini berarti juga penghematan. Di samping itu juga merupakan penghormatan kepada rakyat, karena inventaris Partai itu berasal dari pemberian rakyat sebagai suvenir, iuran anggota dan sokongan-sokongan lainnya. Oleh sebab itu pendaftaran serta pemeliharaan inventaris secara baik tidak hanya harus lebih diperhatikan oleh Comite Central tetapi harus juga dilakukan oleh daerah-daerah.

Pekerjaan administrasi di Comite Central telah dilakukan dengan baik. Petunjuk-petunjuk dan instruksi-instruksi oleh Comite Central telah dikeluarkan tepat pada waktunya dan sesuai dengan kebutuhan Partai dalam melaksanakan keputusan-keputusan Kongres Nasional ke-6, Sidang Pleno ke-2 dan ke-3 Comite Central. Dan petunjuk-petunjuk serta instruksi-instruksi tersebut oleh daerah-daerah pada umumnya telah dilaksanakan dengan baik dari laporan-laporan dari daerah pada umumnya masuk, yang untuk hari-hari yang akan datang masih perlu lebih disempurnakan. Daerah-daerah di luar Jawa umumnya agak lambat dalam menerima petunjuk-petunjuk dan instruksi-instruksi maupun dalam menyampaikan laporan-laporan ke Comite Central disebabkan sulitnya perhubungan. Sedangkan daerah-daerah yang tepat pada waktunya menerima petunjuk-petunjuk dan instruksi-instruksi karena perhubungannya lebih baik, pada umumnya laporan ke Comite Central bisa tepat pada waktunya juga. Ini menunjukkan tepatnya garis-garis yang diberikan oleh pimpinan central kepada daerah-daerah, dan sebaliknya, daerah-daerah telah menunjukkan disiplinnya terhadap pimpinan centralnya. Dengan perkataan lain, bahwa sentralisme demokratis sebagai sendi organisasi Partai telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. (Tepuk tangan).

Pengagendaan surat-surat dan ekspedisi dilakukan dengan baik, sehingga surat-surat tersebut tidak ada yang hilang dan persoalannya bisa dipecahkan serta dijawab tepat pada waktunya. Dalam hal ini peranan Biro-Biro daerah sangat membantu hingga surat-surat maupun persoalan-persoalan dari daerah-daerah bisa segera diselesaikan. Di samping itu, memang sistem pengagendaan dan ekspedisi yang baik membawa lancarnya surat-menyurat serta pemecahannya dengan cepat. Oleh karena itu perhatian yang khusus terhadap pengagendaan dan ekspedisi harus selalu dilakukan.

Pengalaman tersebut di atas menunjukkan pentingnya pekerjaan administrasi. Oleh karena itu Comite-Comite perlu memperhatikannya untuk meningkatkan ideologi dan pengetahuan umum para pekerja administrasi.

Perlu ditambahkan bahwa surat-surat yang masuk di Comite Central itu tidak hanya dari Comite-Comite daerah maupun para anggota saja tetapi juga dari instansi-instansi pemerintahan, partai-partai, organisasi-organisasi massa dan perseorangan dari kalangan buruh, tani, pemuda, wanita, inteligensia, dan sebagainya, yang isinya pada pokoknya mengenai soal-soal politik, ekonomi, kebudayaan, dan sebagainya. Tidak bisa disangkal lagi, bahwa hal ini merupakan pernyataan kepercayaan yang besar dari rakyat pekerja kepada Partai kita, dan sebaliknya karena tepatnya garis politik Partai.

Untuk membantu Komisi Verifikasi di daerah-daerah dalam melakukan tugasnya Komisi Verifikasi Central secara berangsur-angsur telah memberi juga petunjuk secara terperinci mengenai tugas dan cara kerja serta pedoman komposisi keanggotaan Komisi Verifikasi Daerah berdasarkan pengalaman-pengalaman Komisi Verifikasi Central sendiri.

Untuk mengetahui dari dekat aktivitas Komisi Verifikasi di daerah-daerah serta untuk membantu memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapinya, Komisi Verifikasi Central telah melakukan peninjauan ke daerah-daerah. Hasil dari peninjauan tersebut bisa disimpulkan bahwa pada umumnya Komisi Verifikasi di daerah telah melakukan tugasnya menurut kemampuannya, meskipun di beberapa daerah masih kurang aktivitasnya. Adanya saling bantu antara Komisi Verifikasi dengan Comite Partai yang bersangkutan boleh dikatakan baik, hingga bisa menyelesaikan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan soal-soal administrasi, pembukuan dan penggunaan keuangan Partai, inventaris Partai dan usaha produktif Partai, juga mengenai organisasi Komisi Verifikasi sendiri. Akan lebih dirasakan lagi hasil pekerjaannya jika di hari-hari yang akan datang komposisi keanggotaan Komisi Verifikasi di daerah-daerah lebih diperhatikan. Sebab lebih aktif dan intensif bekerjanya Komisi Verifikasi akan sangat membantu Comite-Comite yang bersangkutan untuk memperbaiki dan melancarkan pekerjaan di lapangan administrasi, keuangan, inventaris, dan usaha-usaha produktif serta mencegah timbulnya gejala-gejala birokrasi.

Dalam melaksanakan pekerjaannya tersebut di atas, agar bisa berjalan lancar dan teratur, Komisi Verifikasi Central setiap tahunnya membikin kesimpulan dari hasil pekerjaannya dan berdasarkan pengalaman itu menyusun program kerja tahunan.

Kawan-kawan!

Demikianlah laporan mengenai hasil pekerjaan Komisi Verifikasi Central antara masa Kongres Nasional ke-6 dan Kongres Nasional ke-7 yang, tentu saja, masih jauh dari sempurna daripada pelaksanaan tugasnya yang dimaksud dalam Konstitusi Partai pasal 63. Dan pengalaman yang didapat sampai kini menunjukkan bahwa tugas pokok dalam pekerjaan Komisi Verifikasi adalah harus dengan cepat mengatasi kecenderungan-kecenderungan ke arah birokrasi dengan memperbaiki cara kerja aparat-aparat Partai secara kontinyu. Komisi Verifikasi Central dalam melakukan tugasnya masih belum mencakup secara baik seluruh tugas yang diletakkan pada dirinya karena, antara lain, kurangnya pengalaman anggota-anggota Komisi Verifikasi Central dalam lapangan ini. Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan ini, kami berjanji akan belajar dengan keras, baik dari pengalaman yang langsung maupun yang tidak langsung hingga tugas yang diletakkan pada Komisi Verifikasi oleh Partai bisa dilaksanakan sesempurna-sempurnanya. Dan kami yakin bahwa setapak demi setapak, dengan bantuan dari kawan-kawan, Komisi Verifikasi akan dapat melaksanakan tugasnya seperti yang dimaksud oleh Konstitusi Partai pasal 63 dan mencegah timbulnya birokrasi. Dengan demikian Komisi Verifikasi akan dapat memberikan sumbangan yang besar dalam mengikis kekurangan-kekurangan yang kini terdapat dalam pekerjaan beberapa badan Partai, yang berarti pula menjauhkan tubuh Partai dari penyakit birokrasi.

Adanya Komisi Verifikasi yang militan akan merupakan bantuan yang besar bagi Comite-Comite Partai dalam menyempurnakan pekerjaan administrasi, keuangan, inventaris, usaha-usaha produktif dan melawan birokrasi.

Marilah bekerja lebih tekun lagi untuk mencegah kemungkinan timbulnya birokrasi dalam semua bidang pekerjaan Partai!

Hidup Kongres Nasional ke-7! (Hidup!)

Hidup Partai Komunis Indonesia! (Hidup! Tepuk tangan panjang).

Sekian dan terima kasih.